Cobisnis.com – BRI Ventures dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menjalin kerjasama strategis menjemput startup lokal untuk mengejar Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa lokal.
Saat ini banyak startup di pasar IPO di seluruh dunia menarik diri dari pasar saham yang sedang lesu. Situasi resesi ekonomi akibat pandemi mendorong kondisi tersebut, tapi di waktu bersamaan terjadi transformasi digital secara masif dan tak terbendung.
Data menyatakan banyak startup yang keluar lantai bursa mendapat keuntungan lebih banyak karena alasan pajak yang lebih rendah, biaya modal yang juga relatif lebih rendah, tata kelola yang lebih sehat, dan banyak alasan lainnya.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengakui efek pandemi Covid-19 telah memaksa industri modal ventura untuk mengkalibrasi ulang kemudian menjauh dari model growth-at-all-costs. Kebanyakan modal ventura, kata dia, fokus pada pendanaan yang tumbuh cepat, profitable dan sustainability.
“Kami meluncurkan program accelerator untuk menjaring startup potensial yang akan diinkubasi dan disiapkan untuk Go Public,” kata Nicko Widjaja dalam siaran pers, Rabu (11 November 2020).
Ada dua program yang disiapkan BRI Ventures dan BEI untuk menarik startup ke lantai bursa. Program ini disusun untuk melakukan akselerasi startup ke level selanjutnya serta memberi pemahaman keuntungan menjadi perusahaan Go Public.
Program pertama adalah Joint Accelerator Program yang membina startup atau UMKM Binaan IDX Incubator mengikuti program inkubasi dari BRI Ventures. Kemudian, portofolio startup atau UMKM BRI Ventures juga akan mengikuti program Road-to-IPO yang diselenggarakan BEI melalui IDX Incubator.
Program kedua adalah Pre-IPO Round Process. BEI akan membantu BRI Ventures menyiapkan portofolio startup atau UMKM BRI Ventures yang telah menyelesaikan program akselerator untuk melakukan penawaran umum melalui program IDX Incubator.
Direktur BRI Danareksa Sekuritas, Boumediene Sihombing, menyatakan komitmennya membantu startup dalam proses IPO seperti penjaminan emisi efek, layanan perantara pedagang efek, hingga penasihat keuangan untuk startup yang ingin Go Public.
“Dengan demikian […].. Pengusaha dan startup founder dapat lebih berfokus kepada hal-hal yang lebih penting seperti pengembangan bisnis,” kata Boumediene.
Sebagai informasi, pada Januari 2020, BEI mencatatkan salah satu startup binaan IDX Inkubator melantai di papan akselerasi BEI. Usaha ini telah dimulai sejak 2017 saat IDX dan OJK meluncurkan IDX Incubator yang menawarkan bimbingan kepada para pelaku UMKM dan startup di Indonesia.