JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan keyakinannya atas pemerintahan baru akan memberikan angin segar bagi dunia perbankan.
Dari jajaran menteri-menteri yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, kata Jahja, bukanlah nama-nama yang asing di sektor keuangan.
Prabowo mempertahankan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Suahasil Nazara sebagai Wakil Menteri (Wamen), disusul Thomas Djiwandono dan Anggito Abimanyu yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.
“Jadi ini suatu hal yang sangat positif di kacamata investor asing,” ujar Jahja, Rabu, 23 Oktober.
Ia menilai, investor cenderung akan ‘kabur’ jika melihat nama-nama yang asing.
Menurut Jahja, investor akan menual saham dan mengambil sikap untuk menunggu kebijakan dan kinerja yang bagus dari menteri dan wakil menteri yang baru.
“Tapi kalau memang orang-orang yang sudah dipercaya, yang sudah memberikan performa yang bagus selama ini, mempertahankan GDP growth kita yang lalu pada masa susah, sampai dengan 5 persen inflasi juga tergendali. Nah saya rasa dengan tim yang baru, ini cukup membuat keyakinan dan kemantapan dari para investor untuk tidak sembarangan take action dalam hal adanya pemerintahan baru, terang Jahja.
Terkait optimisme akan target pertumbuhan ekonomi 8 persen dari pemerintahan yang baru, Jahja mengaku masih harus melihat kinerja selama setahun ke depan.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi melibatkan banyak faktor, salah satunya dari segi daya beli masyarakat dan program dalam APBN.
“Karena yakin program-program APBN kalau itu memang berjalan, akan sangat mendorong perekonomian kita ke depan. Tapi ini kan belum memasuki era itu,” sambung Jahja.
Jahja bilang, kinerja pemerintahan anyar ini baru akan terlihat pada tahun depan yang tercermin dari efektivitasnya menahan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dari sini.
“Jadi saya tidak secara langsung mengatakan yes or no atau bagaimana, tetapi ya kita akan lihat bersama, tetapi yakin sudah bagus. Tim ekonomi kita sudah baik, dan juga dengan cukup banyaknya menteri-menteri, berarti fokus dari mereka itu masing-masing lebih tajam kepada bidang masing-masing,” tandas Jahja.