JAKARTA, Cobisnis.com – Batik bukan sekadar kain bermotif indah, melainkan identitas bangsa Indonesia yang diakui dunia. Sejak 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Takbenda, menjadikannya simbol kebanggaan nasional.
Batik kini tidak hanya hadir dalam upacara adat atau pakaian resmi, tetapi juga menembus dunia fashion internasional. Desainer global mulai melirik batik sebagai bahan utama koleksi busana yang dipamerkan di panggung mode dunia.
Kontribusi batik terhadap perekonomian juga signifikan. Data Kementerian Perindustrian mencatat nilai ekspor batik dan produk turunannya mencapai lebih dari USD 532 juta pada 2022. Angka ini menunjukkan batik tak hanya soal budaya, tetapi juga devisa negara.
Pusat produksi batik tersebar di berbagai daerah, seperti Solo, Pekalongan, Yogyakarta, hingga Cirebon. Setiap daerah memiliki motif khas dengan filosofi yang berbeda, menjadikan batik tidak hanya bernilai estetika tetapi juga sarat makna.
Di pasar domestik, batik juga tetap menjadi primadona. Permintaan tinggi datang dari kalangan muda yang menginginkan desain lebih modern, sehingga banyak pengrajin kini menggabungkan motif tradisional dengan sentuhan kontemporer.
Pemerintah turut mendorong perkembangan industri batik melalui berbagai program. Mulai dari pelatihan bagi perajin, sertifikasi produk, hingga promosi ke mancanegara melalui pameran internasional.
Tantangan terbesar batik saat ini adalah persaingan dengan produk tiruan. Batik printing massal dengan harga murah kerap membanjiri pasar, sehingga mengancam keberlangsungan batik tulis dan batik cap yang dikerjakan secara tradisional.
Meski demikian, konsumen global semakin sadar pentingnya produk autentik. Hal ini membuka peluang bagi batik asli Indonesia untuk terus menempati segmen pasar premium yang menghargai keaslian dan nilai budaya.
Batik juga menjadi bagian penting dari diplomasi budaya Indonesia. Dalam berbagai pertemuan internasional, batik kerap dikenakan pejabat negara sebagai simbol identitas sekaligus alat memperkenalkan warisan bangsa.
Dengan nilai ekonomi, budaya, dan identitas yang terkandung di dalamnya, batik membuktikan diri sebagai warisan leluhur yang tidak lekang oleh waktu. Dari kain tradisional menjadi komoditas global, batik adalah bukti nyata kekuatan budaya dalam menggerakkan ekonomi.














