Cobisnis.com-Jumlah pengangguran di Tanah AIr diprediksi kian bertambah akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja yang dirumahkan sebagai dampak pandemi virus corona (Covid-19).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, tahun ini ditaksir akan ada pertambahan sebanyak 4,22 juta orang pengangguran. Meskipun diharapkan tahun depan akan ada penciptaan lapangan kerja baru.
“Akan terjadi penciptaan lapangan kerja 2021, berhadapan dengan penganggur yang tambah 4,22 juta di 2020 dibandingkan 2019,” tuturnya saat membuka Rakorbangpus 2020 secara virtual, Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Namun, Suharso menilai angka pengangguran harus dirasionalkan. Sebab data pekerja yang dirumahkan dan di-PHK selama pandemi berbeda-beda.
“Angka-angka ini perlu rasionalkan, Kadin bilang 6 juta, hitungan kita diperkirakan 2,3-2,8 juta,” tuturnya.
Angka pengangguran yang naik juga akan mendorong angka kemiskinan baru. Namun pemerintah akan fokus menekan angka kemiskinan agar tidak kembali ke double digit.
“Kalau kembali ke dua digit, pekerjaan berat yang dihadapi 2021. Di mana 2021 kita berharap masih bisa mengoreksinya ke angka 8,4 persen. Tapi, itu di dalam RPJMN-nya. Karenanya kita koreksi sedemikian rupa,” tambahnya.
Pemerintah menargetkan bisa menekan angka kemiskinan sekitar 9,2-9,7% di 2021. Namun dia tidak yakin hal itu bisa terjadi.
“Kalau kita bisa bekerja dengan luar biasa, kita bisa mencapai 9,7% atau 9,2%, meski saya kurang yakin. Saya khawatir tingkat kemiskinan kalau bisa kita tekan, mudah-mudahan bisa dengan upaya kita,” tambahnya.