JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Prabowo Subianto menyinggung kebijakan tarif impor barang asal Indonesia sebesar 32 persen.
Sekadar diketahui, tarif timbal balik atau resiprokal merupakan pajak yang dikenakan oleh Amerika Serikat karena Indonesia juga mengenakan tarif terhadap produk-produk dari Negeri Paman Sam yang masuk ke Tanah Air.
Prabowo mengatakan, saat ini banyak negara di dunia mengalami goncangan akibat kebijakan tersebut.
“Goncangan dunia akibat negara yang ekonominya terkuat membuat kebijakan-kebijakan memberi peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada negara. Ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia,” ujar Prabowo dalam pidatonya pada sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 8 April.
Dikatakan Prabowo, hal ini kemudian menimbulkan banyak kecemasan di semua negara.
Padahal, kata dia, para pendiri bangsa, termasuk dirinya telah mewanti-wanti sejak bertahun-tahun yang lalu untuk membangun ekonomi dengan asas berdiri di atas kaki sendiri (berdikari).
“Saya bertahun-tahun sudah ingatkan, mari kita bangun ekonomi kita dengan berdiri di atas kaki kita sendiri,” sambung dia.
Prabowo telah mengumpulkan tokoh-tokoh yang mengelola perekonomian Indonesia seperti pelaku perbankan, pengusaha dan kementerian/lembaga yang berhubungan dengan perekonomian untuk membahas kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Prabowo bilang, pemerintahan yang dipimpinnya tidak anti kritik, bahkan dirinya juga terbuka atas kritikan yang dapat membangun.
“Di jaman sekarang pemimpin harus terbuka untuk masukan. Kita tidak anti kritik, kita malah suka kritik. Kritik itu adalah membantu kita membuat kita lebih aware, waspada. Jadi kritik itu bagus menurtu saya,” tandas Prabowo.














