JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Mandiri kembali menunjukkan konsistensi dalam penerapan tata kelola perusahaan setelah meraih Juara 1 Kategori BUMN Go Publik Keuangan pada ajang Annual Report Award (ARA) 2024. Dengan capaian ini, Bank Mandiri sukses mempertahankan gelar yang sama selama empat tahun berturut-turut untuk periode 2021–2024. Prestasi tersebut mempertegas komitmen perseroan dalam menghadirkan pelaporan yang transparan, akuntabel, serta sesuai standar tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
Penghargaan ARA 2024 digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia pada Senin (8/12) malam. Piala diterima langsung oleh Direktur Human Capital and Compliance Bank Mandiri, Eka Fitria, dengan kehadiran Komisaris Utama Bank Mandiri, Kuswiyoto, sebagai saksi.
Sebagai catatan, ARA merupakan program penilaian laporan tahunan yang digagas oleh KNKG bersama OJK, Badan Pengaturan BUMN, Kementerian Keuangan (DJP), Kemenko Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, BEI, hingga IAI. Kompetisi ini mengukur kelengkapan, akurasi, konsistensi, dan kualitas penyajian laporan tahunan bagi publik. Tahun ini, ARA mengangkat tema “Leading with Integrity, Transparency, and Accountability: The Path to a Sustainable Future” sebagai penguatan pentingnya tata kelola sebagai dasar keberlanjutan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Riduan, menyampaikan bahwa pencapaian empat tahun beruntun ini merupakan buah sinergi seluruh insan perseroan dalam menjaga standar GCG. “Penghargaan ini menjadi bukti komitmen kami dalam mengedepankan transparansi dan memperbaiki proses pelaporan secara berkelanjutan. Tata kelola yang kuat adalah kunci dalam mempertahankan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat,” ujar Riduan dalam pernyataan resmi, Selasa (9/12).
Ia menambahkan bahwa ARA menjadi momentum bagi perusahaan untuk terus memperkuat praktik GCG di semua lini. “Setiap kebijakan strategis dan ekspansi bisnis dilakukan dengan prinsip kehati-hatian serta keselarasan dengan aspek keberlanjutan. Dengan tata kelola yang kokoh, Bank Mandiri mampu memberikan dampak yang lebih besar bagi seluruh stakeholders dan perekonomian nasional,” lanjutnya.
Dari sisi kinerja, Bank Mandiri yang memiliki kode emiten BMRI mencatat performa solid hingga akhir September 2025. Kredit konsolidasi tumbuh 11 persen YoY menjadi Rp1.764,32 triliun, melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan nasional sebesar 7,70 persen versi Bank Indonesia. Kinerja ini menegaskan kemampuan perseroan dalam memperluas pembiayaan produktif untuk mendorong aktivitas ekonomi.
Kualitas kredit juga terus terjaga, dengan NPL gross bank only berada di level rendah, yakni 1,03 persen, serta coverage ratio mencapai 271 persen. Pada sisi aset, total aset konsolidasi meningkat 10,3 persen YoY menjadi Rp2.563 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13 persen YoY mencapai Rp1.884 triliun, dengan rasio CASA dominan 69,3 persen, mencerminkan semakin kuatnya struktur pendanaan dan efisiensi biaya dana.
Riduan menegaskan bahwa Bank Mandiri akan terus mengedepankan tata kelola sebagai landasan utama dalam setiap proses bisnis. Ke depannya, perseroan akan fokus pada transformasi layanan berbasis teknologi, peningkatan integritas internal, serta penguatan fondasi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. Seluruh langkah ini sejalan dengan peran Bank Mandiri sebagai mitra strategis Pemerintah dalam mendorong perekonomian Indonesia.














