JAKARTA,Cobisnis.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2022 tercatat sebesar Rp7.672,4 triliun. Bukuan tersebut meningkat 12,5 persen secara tahunan (year-on-year/y-o-y).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan pertumbuhan tersebut relatif tetap kuat dari bulan sebelumnya atau Januari 2022 yang sebesar 12,8 persen persen y-o-y.
“Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2022 tetap tumbuh positif,” ujarnya dalam keterangan resmi hari ini, Kamis, 24 Maret.
Menurut Erwin, perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit atau M1 sebesar 18,3 persen y-o-y dan uang kuasi sebesar 5,9 persen y-o-y.
“Perkembangan M2 pada Februari 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit di tengah perlambatan ekspansi keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri bersih,” tutur dia.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,9 persen y-o-y atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen.
Sementara itu, ekspansi keuangan pemerintah yang tercermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 42,7 persen y-o-y, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Januari 2022 sebesar 48,1 persen y-o-y.
Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh 1,4 persen y-o-y atau melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,8 persen y-o-y.
Dalam catatan VOI, bank sentral sendiri telah menyiapkan utang tunai sebesar Rp175,3 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan yang meningkat selama periode Ramadan dan Idulfitri 2022. Jumlah tersebut lebih banyak 13,4 persen dari realisasi tahun lalu.
“Kami siap untuk memastikan ketersediaan uang tunai di seluruh wilayah NKRI secara segera sebelum memasuki Ramadan, utamanya bagi daerah di luar Pulau Jawa,” kata Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman beberapa waktu lalu.