JAKARTA, Cobisnis.com – Wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, kembali diterjang banjir bandang pada Senin (27/10/2025). Air bah datang tiba-tiba usai hujan deras mengguyur kawasan itu sepanjang hari. Sungai Cisolok meluap dan menggenangi permukiman warga di beberapa titik rendah.
Camat Cisolok, Okih Fazri Assidiq, mengatakan banjir kali ini muncul akibat tingginya intensitas hujan yang membuat debit air sungai meningkat drastis. Ia menyebut kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa tahun lalu di lokasi yang sama.
Menurut Okih, pemerintah kecamatan bersama tim relawan dan BPBD Sukabumi kini fokus melakukan pemantauan di sekitar bantaran sungai. Mereka juga menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga yang rumahnya terendam atau berada di daerah rawan.
“Yang paling penting saat ini adalah keselamatan warga. Kami minta masyarakat tetap siaga dan segera mengungsi bila air kembali naik,” ujar Okih kepada wartawan, Senin malam.
Hujan dengan intensitas tinggi sudah mengguyur wilayah selatan Sukabumi sejak akhir pekan lalu. Kondisi topografi Cisolok yang berbukit dan memiliki banyak aliran sungai kecil membuat daerah ini rentan terkena banjir bandang maupun longsor.
Sejumlah warga mengaku air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 18.00 WIB. Dalam waktu kurang dari satu jam, genangan sudah mencapai lutut orang dewasa. Beberapa warga mengevakuasi barang penting ke tempat lebih tinggi.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan desa tangguh bencana juga disiagakan di sekitar lokasi. Mereka membantu evakuasi warga dan mengatur lalu lintas di jalan utama yang sempat tertutup material lumpur.
Hingga Selasa pagi, aliran Sungai Cisolok masih dipantau secara ketat. Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan prakiraan cuaca terbaru, guna mengantisipasi potensi hujan susulan yang bisa memperparah kondisi.
Selain dampak sosial, banjir ini juga berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat, terutama petani dan pedagang kecil di sekitar Cisolok. Akses distribusi barang dan hasil panen sempat tersendat akibat jalan tergenang.
Okih berharap dukungan dari pemerintah kabupaten dan provinsi untuk percepatan penanganan pascabencana. “Kami ingin fokus pada pemulihan cepat, terutama bantuan bagi warga terdampak,” ujarnya menutup.














