BANJARMASIN, Cobisnis.com – Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tak lama lagi memiliki jembatan lengkung pertama di Indonesia. Jembatan itu bernama Jembatan Sei Alalak, yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, Jembatan Sei Alalak ditargetkan selesai pada medio September 2021. “Saya berharap ini sesuai dengan rencana akan selesai nanti tanggal 15 September 2021,” ujar Ibnu Sina usai meninjau progres pembangunan Jembatan Alalak belum lama ini.
Lebih lanjut Ibnu juga berujar, Jembatan Sei Alalak nantinya akan menjadi ikon baru Kota Banjarmasin sekaligus menjadi menjadi salah satu destinasi wisata untuk wisatawan yang menggemari susur sungai. Selain itu, dengan pemanfaatan dan perawatan yang, hadirnya jembatan ini juga diprediksi bisa memberikan banyak multiplier effect keekonomian yang lain.
Oleh karena itu, orang pertama di Banjarmasin ini berharap agar Pemkot Banjarmasin, Pemkab Barito Kuala dan Pemprov Kalsel dapat bersinergi untuk sama-sama menjaga keberlangsungan Jembatan Alalak. “Kemudian kita rawat sama-sama agar konstruksi ini bisa bertahan, kalau dalam perencanaan sampai 100 tahun saya kira itu,” jelas Ibnu.
Sebagai Informasi, jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Proyek pembangunan jembatan ditangani oleh Konsorsium PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] – PT Pandji.
Untuk diketahui, Jembatan Sei Alalak merupakan cable stayed bridge melengkung pertama di Indonesia dengan metode longline matchcast . Kontruksinya didesain tahan terhadap gempa dengan masa layan hingga 100 tahun.
Sistem pre-cast-nya diproyeksikan mampu mengefisienkan biaya dan mengoptimalkan kualitas. Kemudian, geometri tiang pylon asimetris ditujukan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar dek jembatan serta menambah estetika.