Cobisnis.com – Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Robert O’Brien, memimpin delegasi Amerika Serikat (AS) dalam dua KTT virtual Asia Tenggara yang diselenggarakan akhir pekan depan. O’Brien akan mewakili AS pada pertemuan puncak dengan 10 negara ASEAN, Jumat (27 November 2020) waktu AS. Setelah itu, dia dijadwalkan mengikuti KTT Asia Timur di Hanoi, Vietnam, Sabtu (28 November 2020)
O’Brien akan berdiskusi membahas penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang di dalamnya termasuk China dan 15 negara Asia-Pasifik. RCEP merupakan perjanjian perdagangan terbesar dunia tanpa AS di dalamnya.
“Duta Besar O’Brien akan menegaskan kembali komitmen AS untuk kemakmuran dan keamanan di Indo-Pasifik selama pidato virtual,” demikian keterangan pers Gedung Putih dilansir The Hill, Sabtu (14 November 2020).
Penampilan O’Brien secara virtual di pertemuan pekan depan menandai tahun ketiga AS berturut-turut mengikuti KTT Asia Timur.
Sebelumnya Presiden Donald Trump menghadiri KTT AS-ASEAN di Manila pada 2017, tetapi belum menghadiri pertemuan KTT Asia Timur secara penuh. AS diwakili oleh Wakil Presiden Pence pada pertemuan 2018 di Singapura, sementara O’Brien memimpin pada 2019 pada pertemuan puncak di Thailand.
RCEP juga mencakup negara anggota ASEAN seperti Filipina, Singapura dan Thailand, serta mitra perjanjian perdagangan bebas seperti China, India, dan Jepang.
Kemitraan ekonomi dipandang sebagai metode bagi China untuk menegaskan pengaruhnya di seluruh Pasifik. Ini terjadi ketika pemerintahan Trump terlibat dalam perang dagang sengit dengan Beijing sebagai bagian dari kebijakan luar negeri Trump “America First”.
South China Morning Post menyebut kesepakatan RCEP bakal menghilangkan 90 persen tarif impor antar negara dalam waktu 20 tahun. Tak hanya itu, RCEP juga akan menetapkan pedoman perdagangan, e-commerce dan kekayaan intelektual.
RCEP berbeda dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), yang mencakup penghapusan 99 persen tarif sekaligus menguraikan ketentuan tentang standar lingkungan dan tenaga kerja.
CPTPP ditarik dari perjanjian perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) yang dinegosiasikan di bawah Presiden Obama. Kemudian, di masa pemerintahan Presiden Trump, AS menarik diri dari TPP pada 2017, dengan alasan perjanjian itu menciptakan pasar tunggal dan merugikan pekerja AS.