Cobisbis.com – Sebuah mimpi jadi nyata buat saya yang datang dari keluarga sederhana,saat saya di diterima mewakili Indonesia dalam program beasiswa “Global Leader for Innovation & Knowledge”di penghujung 2017 lalu dari Fujitsu JAIMS (Japan America Institute of Management Science) organisasi nonprofit Fujitsu.
Beasiswa tersebut berkampus di 4 negara (Jepang, Amerika Serikat, Singapore, dan Thailand),
Sebelumnya kami di minta untuk mengidentifikasi permasalahan di Negara kami masing-masing dan membuat solusi permasalahan tersebut yang dituangkan dalam capstone project.
Capstone yang saya ambil adalah solusi di bidang pendidikan. Program beasiswa tersebut telah sukses menginspirasi saya untuk memberikan kontribusi dan perubahan positif pada Negara saya,hal ini juga yang diharapkan oleh Fujitsu JAIMS pemberi beasiswa.
Diharapkan kami melahirkan sebuah inovasi yang memberikan perubahan positif,setelah kepulangan ke negara masing-masing.
Saya mencoba merealisasikan capstone project, setelah kepulangan saya ke indonesia,bukan hal yang mudah ternyata. Setelah mencoba 1 tahun, di akhir 2019 saya bertemu dengan Kun (salah satu alumni penerima program beasiswa yang sama tahun 2016 Spring).
Capstone project adalah sebuah innovation project yang kami buat selama program berlangsung.
Kun pun bersama teman satu kampusnya (Zamah) telah mendirikan Tambo media dan telah banyak menerima penghargaan dari dalam dan luar negeri, namun menemui kesulitan untuk monetisasi dan memutuskan untuk melakukan pivot saat itu.Saya pun bertemu teman lama saya Desi saat kami melakukan persiapan,kebetulan dia baru saja pulang dari program beasiswa yang sama 2019 Fall dan kami pun bergabung.
Di tengah proses pembuatan startup kami pandemi pun melanda,tapi tidak membuat semangat kami surut. Kami justru terpacu untuk memberikan solusi dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi pasca pandemi.Kami melihat meningkatnya angka pengangguran akibat pandemi,diperkirakan akan mencapai 12,7 juta di tahun 2021, hal ini jelas berimbas pada sektor ekonomi, sementara itu GDP Indonesia 61% berasal dari 64 juta UMKM yang menyerap 97% dari total tenaga kerja, berkontribusi 14% terhadap total ekspor dan juga adanya target rasio kewirausahaan dari 3,55% ke 4% pada tahun 2024.
Di sisi lain, meski pandemi masih terjadi, Indonesia sedang memasuki bonus demografi pada 2020 – 2030. Terdapat 185.34 juta Gen Z & Milenial (68.75 % dari total populasi saat ini).Setelah melalui serangkaian riset, design thinking dan validasi konsumen yang semuanya dilakukan online dan remote selama pandemi, akhirnya lahirlah Tambo, sebuah cara mudah dan menyenangkan untuk para wirausaha muda untuk membangun bisnis dalam satu platform.
Kami harap agar dapat berkontribusi bagi pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tambo dalam bahasa sansekerta artinya memulai (start), sedangkan dalam bahasa minang Tambo adalah cerita mahakarya (masterpiece) Harapannya, Tambo akan menjadi platform bagi generasi muda Indonesia untuk memulai sebuah cerita mahakaryanya dan dapat menginspirasi generasi muda untuk menciptakan sebuah inovasi, membangun bisnis serta memberikan kontribusi positif kepada Indonesia.
Tambo akan resmi diperkenalkan dalam “International Leadership dan Innovation Festival 2021” 27-28 Maret 2021.Meskipun masih bootstrap, mobile beta version.
Festival tersebut Indonesia sebagai host berkolaborasi dengan 9 (Sembilan) negara yaitu India, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand dan US. 30 pembicara hadir meramaikan gelaran festival online tersebut.