Cobisnis.com – PT Avrist Assurance,telah membayarkan klaim atas perlindungan jiwa bagi seluruh awak pesawat yang bertugas di penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 dengan nilai lebih dari Rp10 miliar. PT Sriwijaya Air dan PT Nam Air (Sriwijaya Air Group) merupakan nasabah dari produk Group Term Life Avrist Assurance.
Karena selain perlindungan kesehatan, kanal distribusi asuransi kumpulan dari Avrist Assurance juga memberikan perlindungan jiwa. Melalui produk Group Term Life, nasabah korporat dapat menambahkan manfaat asuransi jiwa bagi karyawannya.
“Musibah pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada bulan lalu meninggalkan duka mendalam bagi kita semua. Kami mengucapkan berbela sungkawa bagi keluarga korban. Sebagai dukungan dan komitmen Avrist Assurance terhadap nasabah, kami telah membayar klaimnya,” ujar Direktur PT Avrist Assurance Yasuo Sato di Jakarta, Senin (1 Maret 2021).
Layanan Group Term Life merupakan bagian dari kanal distribusi asuransi kumpulan atau Employee Benefit Division (EBD). Bisnis ini mengalami tantangan yang cukup besar selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Tersendatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia memberikan dampak cukup besar bagi berbagai industri, sehingga banyak perusahaan harus mengurangi beban pengeluaran seperti biaya perlindungan kesehatan dan jiwa untuk karyawan.
Secara total tahun 2020 perseroan membayarkan klaim sebesar Rp424 miliar untuk jalur EBD. Klaim tersebut didominasi oleh klaim atas Group Medical Service, yakni perlindungan kesehatan untuk nasabah korporat sebesar Rp397 miliar, kemudian disusul dengan klaim atas Group Life Service senilai Rp27 miliar.
Kanal distribusi asuransi kumpulan atau EBD merupakan salah satu kanal distribusi yang dimiliki Avrist Assurance khusus melayani nasabah korporat. Dengan pembelian asuransi kumpulan, perusahaan dapat memberikan fasilitas berupa asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, hingga asuransi jiwa kepada karyawannya secara kolektif.
“Avrist Assurance selalu memprioritaskan pelayanan terbaik bagi nasabah kami. Pembayaran klaim ini merupakan salah satu wujud komitmen kami, yang selalu memenuhi tanggung jawab atas perlindungan kesehatan dan jiwa nasabah. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak korporat yang sangat terbantu dengan adanya fasilitas perlindungan kesehatan, karena kami turut membayarkan biaya pengobatan pasien Covid-19,” jelasnya.
Ke depannya kanal distribusi EBD menerapkan beberapa strategi yang dinilai efektif dalam meningkatkan jumlah premi, di antaranya adalah dengan mempertahankan existing nasabah korporat serta membidik usaha kategori menengah untuk terus mempertahankan profit.
Di tahun 2020, kanal distribusi asuransi kumpulan mencatatkan pendapatan premi dari bisnis renewal sebesar Rp541 miliar rupiah, meningkat 43% dari perolehan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp379 miliar rupiah.
Peningkatan premi ini bersumber dari pendapatan premi existingnasabah korporat, yang sebelumnya telah memercayakan Avrist Assurance sebagai penyedia jasa perlindungan karyawan.
Yasuo Sato melanjutkan, pendapatan premi untuk kanal distribusi EBD didominasi dari bisnis renewal, artinya premi ini berasal dari permintaan perpanjangan masa perlindungan dari existing nasabah korporat. “Ini merupakan strategi sekaligus bukti pelayanan prima dari kami, sehingga nasabah korporat tetap setia bermitra dengan Avrist Assurance,” lanjutnya.
Selain pelayanan kesehatan di Indonesia, nasabah korporat juga dapat memperoleh pelayanan kesehatan di luar negeri. Avrist Assurance bermitra dengan Sime Darby Medical Hospital, Malaysia dan SMG International Partners, Singapura. Nasabah dapat berobat dengan sistem pembayaran nontunai atau cashless maupun melalui sistem reimbursement.
Di tahun 2021 ini, kanal distribusi EBD akan membidik usaha kategori menengah serta menerapkan sistem prudent underwriting, artinya mempertimbangkan risiko secara menyeluruh, tidak hanya berdasarkan data rasio klaim.
“Strategi yang berfokus pada pelayanan untuk existing nasabah korporat tidak berhenti pada pelayanan asuransi kumpulan saja. Kami bersinergi dengan unit DPLK atau pengelolaan dana pensiun karyawan agar existing nasabah korporat dari kanal distribusi EBD juga dapat memperoleh pelayanan DPLK dari Avrist Assurance. Sehingga pelayanan dari kami lebih komprehensif, mulai dari perlindungan kesehatan karyawan, perlindungan jiwa, hingga dana pensiun karyawan,” ujar Yasuo Sato.
Secara korporasi, Avrist Assurance telah mencatatkan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 429% pada bulan Desember 2020, melebihi standar yang ditetapkan OJK sebesar 120%. Perusahaan juga dipercaya untuk mengelola aset dengan nilai lebih dari 11 triliun rupiah.
Kemudian, Avrist Assurance juga menjalin kemitraan dengan Meiji Yasuda Life, yaitu pemimpin perusahaan asuransi jiwa di Jepang dengan pengalaman lebih dari 130 tahun.
“Kami tetap optimis untuk dapat tumbuh di tahun 2021 ini, mengingat program vaksinasi dari pemerintah sudah mulai berjalan, sehingga diharapkan ekonomi Indonesia dapat segera membaik. Sebagai perusahaan asuransi dengan kondisi finansial yang kuat, kami berkomitmen untuk senantiasa memberikan perlindungan dan pelayanan optimal bagi seluruh nasabah kami,” pungkas Yasuo Sato.