JAKARTA, Cobisnis.com – Cadangan emas masih dianggap sebagai benteng ekonomi yang kuat di tengah gejolak pasar global. Amerika Serikat menempati posisi teratas dengan menyimpan lebih dari 8.100 ton emas, menjadikannya negara dengan kepemilikan emas terbesar di dunia.
Sebagian besar emas tersebut disimpan di Fort Knox, Kentucky, yang terkenal dengan sistem keamanan berlapis. Cadangan ini menjadi simbol kekuatan finansial Amerika Serikat dan memperkuat posisi dolar AS sebagai mata uang utama dunia.
Jerman berada di peringkat kedua dengan cadangan lebih dari 3.300 ton emas. Menariknya, sebagian emas Jerman masih disimpan di luar negeri, termasuk di New York dan London, sebagai strategi diversifikasi penyimpanan.
Italia menempati posisi berikutnya dengan cadangan lebih dari 2.400 ton emas. Negeri pizza itu menempatkan emas sebagai pilar penting dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional, meski menghadapi tantangan utang publik tinggi.
Prancis juga tercatat memiliki sekitar 2.400 ton emas. Sama seperti Italia, Perancis menjadikan emas sebagai instrumen keuangan strategis yang berperan penting saat menghadapi krisis moneter maupun politik.
Rusia tidak ketinggalan, dengan cadangan lebih dari 2.300 ton emas. Negeri Beruang Merah tersebut secara agresif meningkatkan kepemilikan emas dalam satu dekade terakhir untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Tiongkok terus menambah cadangan emasnya yang kini mendekati 2.200 ton. Langkah ini dilakukan sejalan dengan upaya memperkuat yuan di pasar internasional dan menantang dominasi mata uang Barat.
Fungsi emas bagi negara-negara besar bukan hanya sebagai aset cadangan, melainkan juga sebagai instrumen geopolitik. Emas memberikan jaminan likuiditas tinggi yang bisa dimanfaatkan saat kondisi pasar tidak menentu.
Dalam konteks ekonomi global, cadangan emas menjadi faktor penting yang memengaruhi kepercayaan pasar. Negara dengan emas yang besar dipandang lebih stabil dan mampu meredam dampak krisis finansial.
Dengan posisi Amerika Serikat sebagai pemilik cadangan emas terbesar, dolar AS semakin kokoh menjadi mata uang safe haven dunia. Hal ini membuktikan bahwa emas tetap menjadi “senjata ekonomi” meskipun sistem keuangan modern semakin berkembang.













