JAKARTA, Cobisnis.com – Sidang pada Rabu pagi dalam kasus mantan Direktur FBI James Comey berakhir dengan sebuah pengungkapan dari jaksa dan menimbulkan pertanyaan penting: jika grand jury penuh tidak pernah meninjau set lengkap dakwaan terakhir terhadap Comey, apakah dakwaan itu batal?
Pertanyaan muncul setelah perdebatan mengejutkan ketika jaksa mengakui bahwa alih-alih mengajukan dakwaan baru kepada grand jury setelah mereka menolak satu dari tiga tuduhan, Jaksa Sementara AS Lindsey Halligan justru membawa versi yang telah diubah menghapus tuduhan yang ditolak ke ruang hakim untuk ditandatangani ketua grand jury.
Pengakuan Halligan mengejutkan ruang sidang, tempat para pengacara awalnya berkumpul untuk berdebat soal apakah Comey dituntut karena kebencian Presiden Donald Trump terhadapnya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya pada kasus pidana tersebut masih belum jelas. Hakim Michael Nachmanoff, meski tampak frustasi dan terdiam beberapa detik untuk mencerna pengakuan tersebut, tidak menunjukkan apakah ia menganggap hal itu sebagai kesalahan prosedural atau fatal. Ia tidak langsung memberi putusan, menyebut isu itu terlalu “berat” untuk diputuskan seketika.
Namun hakim meminta Departemen Kehakiman memberikan interpretasi hukum mereka terkait apa yang terjadi dengan grand jury, dan pengungkapan ini kemungkinan akan memengaruhi pertempuran hukum lain di mana tim pembela menuduh penyelidik federal dan Halligan salah menangani kasus tersebut.
Dalam berkas yang diajukan Rabu malam, Departemen Kehakiman membela presentasi grand jury Halligan dan mengatakan kasus itu tidak perlu dibatalkan. DOJ menulis bahwa dakwaan akhir telah ditinjau ketua grand jury dan seorang perwakilan serta dijelaskan di ruang sidang terbuka bahwa dakwaan tersebut mencerminkan hasil pemungutan suara grand jury.
Mantan direktur FBI itu mengaku tidak bersalah atas tuduhan berbohong dalam kesaksian kongres.














