JAKARTA, COBISNIS.COM – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kini mengutamakan pelaksanaan berbagai proyek hilirisasi, terutama setelah sukses melakukan injeksi bauksit perdana untuk Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah.
Injeksi tersebut dilakukan pada 24 September 2024 dan dinilai semakin memperkuat peran Antam dalam rantai pasokan industri aluminium nasional.
Corporate Secretary ANTM, Syarif Faisal Alkadrie, menjelaskan bahwa perusahaan kini berfokus melanjutkan proyek hilirisasi lainnya, termasuk pengembangan komoditas nikel dan ekosistem baterai kendaraan listrik.
Faisal juga menuturkan bahwa ANTAM tengah mempersiapkan opsi-opsi lanjutan untuk proyek Feronikel Haltim, guna memastikan kelancaran produksi sebelum beralih ke operasi komersial.
Lebih lanjut, Faisal menyampaikan bahwa pabrik Feronikel Haltim di Maluku Utara, setelah beroperasi penuh, akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi.
ANTAM juga berkomitmen bersama mitra strategis untuk mempercepat pencapaian target dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut laporan Kontan, salah satu proyek besar yang saat ini dikerjakan Antam adalah proyek hilirisasi nikel di Buli, Halmahera Timur. Proyek ini dilakukan bersama konsorsium internasional yang terdiri dari CBL, CATL, Brunp, dan Lygend.
Fasilitas yang dibangun mencakup tambang bijih nikel, pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL), serta pabrik material dan daur ulang baterai.
Proyek ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hingga pertengahan 2024, pembangunan pabrik RKEF sudah memasuki tahap persiapan pre-EPC (Engineering, Procurement, and Construction) dan pembiayaan awal proyek. Sementara itu, proses pembentukan perusahaan patungan untuk proyek HPAL juga sedang berlangsung.
Rencana ke depan, pabrik RKEF ditargetkan mulai beroperasi pada 2027, sedangkan pabrik HPAL diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2028.