Cobisnis.com – Star Energy Geothermal Salak, Ltd dan Star Energy Geothermal Darajat II Limited, anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk (Barito Pacific), menerbitkan green bond senilai USD1,11 miliar yang dibagi menjadi dua bagian.
Tranche sebesar USD320 juta dengan nilai kupon 3,25% berjangka waktu 8,5 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan April 2029 dan USD790 juta dengan nilai kupon 4,85% tranche berjangka waktu 18 tahun jatuh tempo pada Oktober 2038. Kedua tranche tersebut terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading Limited.
Dilansir keterangan resmi PT Barito Pacific Tbk , Rabu (14/19/2020), di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, obligasi hijau Star Energy kelebihan permintaan 3,5 kali lipat. Obligasi tersebut mendapat peringkat Baa3 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch, dengan prospek stabil. Hasil obligasi akan digunakan terutama untuk pembayaran kembali pinjaman yang ada, biaya pembayaran terkait, pendanaan DSRA dan MMRA dan tujuan umum perusahaan yang berkaitan dengan operasi panas bumi Salak dan Darajat.
Dikatakan Wakil Presiden Direktur Barito Pacific Rudy Suparman, bahwa “Barito Pacific terus berkembang jalur di sektor energi yang lebih berkelanjutan. Indonesia memiliki salah satu cadangan panas bumi terbesar energi di wilayah tersebut. Keberhasilan obligasi hijau ini menunjukkan minat investor terhadap LST / hijau investasi, menaruh kepercayaan tinggi pada dorongan Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau,” pungkas Rudy.
Ikatan hijau ini, dilanjutkan Rudy, semakin memperkuat fondasi keuangan dan posisi Star Energy perusahaan ekspansi masa depan di sektor ini. Ini juga membuka kemampuan Star Energy untuk memberikan pemegang saham a sumber dividen yang lebih stabil.
Barito Pacific akan terus mendorong investasi dalam teknologi untuk membantu mengurangi emisi karbon, meningkatkan energi berkelanjutan dan mendorong ekonomi sirkular di Indonesia.