Cobisnis.com – Amazon menggelontorkan $ 2,8 miliar (Rp 39,8 Triliun) untuk membangun data center Amazon Web Service (AWS) Cloud baru di negara bagian Telangana, India. Pejabat setempat mengatakan data center tersebut secara resmi akan diluncurkan pertengahan tahun 2022.
“Data center ini…[…]… memungkinkan lebih banyak lagi pengembang (developer), startup, perusahaan serta pemerintah, pendidikan, dan organisasi nirlaba untuk menjalankan aplikasi mereka dan melayani end-user dari data center yang berlokasi di India,” demikian keterangan resmi AWS, Jumat (6 November 2020).
Analis perusahaan konsultan Convergence Catalyst, Jayanth Kolla, mengatakan Amazon juga mendapat sejumlah manfaat jika berinvestasi wilayah Cloud di India. Misalnya, lebih mudah bagi Amazon untuk mematuhi kebijakan lokalisasi data negara tersebut.
Saat ini Amazon memimpin pasar cloud di India. Sejumlah bisnis raksasa di India memang telah menjadi pelanggan Amazon, diantaranya: raksasa mobil Ashok Leyland, perusahaan asuransi jiwa Aditya Birla Capital, raksasa edtech Byju’s, Axis Bank, Bajaj Capital, ClearTax, Dream11, Edelweiss, Freshworks, HDFC Life, Mahindra Electric, Ola, Oyo, Policybazaar, RBL Bank, redBus, Universitas Sharda, Swiggy, Tata Sky dan Zerodha.
Ini investasi asing langsung terbesar di Telangana, negara bagian tengah-selatan subbenua India yang baru dibentuk pada 2014.
Peter DeSantis, wakil presiden senior Infrastruktur Global dan Dukungan Pelanggan AWS, mengatakan bisnis di India semakin banyak yang mengadopsi teknologi dan digitalisasi.
“Bisnis di India menggunakan Cloud untuk mengurangi biaya, meningkatkan kelincahan, dan inovasi yang lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan miliaran pelanggan di India dan luar negeri,” kata Peter DeSantis.
Nilai investasi tersebut menggambarkan peluang yang dilihat oleh Amazon, yang telah menggelontorkan lebih dari $ 6,5 miliar untuk operasionalnya di India. Dan, India adalah pasar internet terbesar kedua di dunia.
Amazon, Google dan Microsoft telah mengeksplorasi berbagai cara untuk memperluas jangkauan layanan Cloud di India. Tahun lalu Microsoft menandatangani kesepakatan jangka panjang dengan raksasa telekomunikasi Jio Platforms untuk menawarkan jutaan akses bisnis ke Office 365 dan layanan Microsoft lainnya dengan biaya yang lebih terjangkau.
Awal tahun ini, Amazon membentuk aliansi strategis dengan Airtel, salah satu operator telekomunikasi terbesar di India. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Airtel akan menjual AWS ke banyak pelanggannya. Microsoft saat ini memiliki tiga wilayah pusat data di India, sedangkan Google memiliki dua.
Yang jadi pertarungan bagi para raksasa teknologi itu adalah pasar Cloud publik India, yang menurut kelompok riset pasar IDC, diperkirakan bernilai $ 7 miliar pada tahun 2024.