Cobisnis.com – Setelah positif di sesi pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona merah pada perdagangan saham siang ini seiring berlanjutnya aksi profit taking. Pemodal disarankan ke delapan sektor saham.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, statement The Fed yang mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga rendah hingga tahun 2022 menjadi faktor penekan Dow Jones Industrial Average (DJIA) sehingga kembali turun sebesar 1.04%.
“Jika dikombinasikan dengan kejatuhan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 2,54% berpotensi mendorong turun kembali IHSG walaupun tidak setajam kemarin, dalam perdagangan Kamis ini,” kata Edwin dalam riset harian yang dikutip Kamis 11 Juni 2020.
Kondisi tersebut terjadi di tengah semakin bertambahnya jumlah korban yang terjangkiti, bahkan mencetak level tertinggi baru, dan tewas akibat Corvid-19. “Apalagi jika PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) direlaksasi,” ujarnya.
Di Tanah Air, Virus Corona Rabu 10 Juni 2020 mencetak rekor tertinggi dengan menjangkiti sebanyak 1.240 orang sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid-19 mencapai sekitar 34.316 orang (perkiraan menuju 40.000 orang terjangkit) dengan penambahan korban tewas kemarin sebanyak 36 orang.
“Sehingga, sejauh ini jumlah korban tewas mencapai 1.959 orang menuju 2.000 orang tewas dalam waktu dekat ini dengan Fatality Rate sebesar 5,71% berdasarkan Worldometers Info,” papar dia.
Di sisi lain, pergerakan harga komoditas cukup beragam di mana harga minyak, emas, timah dan nikel mengalami penguatan masing-masing sebesar 1,90%, 1,56%, 1,66% dan 0,74%.
“Keaadan ini berpotensi mengangkat saham di bawah komoditas tersebut sementara perlu dicermati dampak dari penurunan harga komoditas crude palm oil (CPO) dan batu bara dalam perdagangan Kamis ini,” papar dia.
Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan aksi profit taking, di tengah secara valuasi menjadikan kembali cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli, Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan aksi beli saham di harga bawah alias Buy on Weakness (BoW) atau Swing Trade.
“Pemodal dapat fokus atas saham dari sektor Farmasi, Telekomunikasi, Logam Emas, Retail, Bank, Coal dan Properti dalam perdagangan Kamis ini,” ungkap dia. “Laju IHSG diperkirakan berada dalam kisaran support 4.879 dan resisten 4.961.”
Di atas semua itu, Edwin merekomendasikan Buy On Weakness (BOW) 10 saham. Kesepuluh saham tersebut adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA).