JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah Afrika Selatan sempat menahan dua pegawai pemerintah Amerika Serikat yang tengah menjalankan tugas terkait program pengungsi di negara tersebut, sebelum akhirnya membebaskan mereka. Insiden ini terjadi di tengah hubungan yang kian tegang antara Washington dan Pretoria, menyusul kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump yang mendorong penerimaan warga Afrikaner kulit putih Afrika Selatan sebagai pengungsi ke Amerika Serikat.
Menurut sejumlah sumber yang mengetahui situasi tersebut, kedua pegawai AS itu sedang bertugas dalam rangka proses wawancara pengungsi yang dilakukan oleh petugas US Citizenship and Immigration Services (USCIS). Hingga kini belum jelas alasan mengapa mereka sempat diperiksa oleh otoritas Afrika Selatan. Pemerintah AS menyatakan tengah meminta klarifikasi resmi dan menuntut kerja sama penuh dari pihak Afrika Selatan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebut bahwa setiap bentuk gangguan terhadap operasi pengungsi AS tidak dapat diterima. Sementara itu, pemerintah Afrika Selatan sebelumnya telah menolak keras narasi Washington yang menyebut adanya “genosida” terhadap warga kulit putih di negara tersebut, dengan menegaskan bahwa klaim tersebut tidak berdasar.
Kebijakan Trump yang memprioritaskan penerimaan Afrikaner sebagai pengungsi juga menuai kritik luas. Tahun ini, AS hanya menetapkan kuota 7.500 pengungsi sebagian besar warga Afrika Selatan kulit putih turun drastis dari 125.000 pada tahun sebelumnya, sekaligus menutup pintu bagi banyak kelompok rentan dari wilayah konflik lain di dunia.
Insiden penahanan singkat ini menambah daftar panjang gesekan diplomatik kedua negara. Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah membekukan bantuan ke Afrika Selatan, mengusir duta besar negara tersebut, serta mengecualikannya dari agenda pertemuan G20 di Amerika Serikat sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Peristiwa ini memperlihatkan betapa sensitif dan kompleksnya isu pengungsi Afrikaner, yang tidak hanya menyangkut kebijakan imigrasi AS, tetapi juga berdampak pada hubungan diplomatik dan kepercayaan antara dua negara yang sebelumnya menjalin kerja sama strategis.














