JAKARTA, Cobisnis.com – Amerika Serikat saat ini tercatat memiliki jumlah penduduk lebih dari 330 juta jiwa. Angka ini menempatkan AS sebagai negara dengan populasi terbesar ketiga di dunia setelah China dan India, sekaligus mencerminkan pertumbuhan jangka panjang yang sangat stabil.
Lonjakan penduduk Amerika tidak terjadi secara instan. Sejak akhir abad ke-18, negeri ini menjadi tujuan utama imigran dari Eropa, Asia, Amerika Latin, hingga Afrika. Arus pendatang terus mengalir karena faktor keamanan, kebebasan, dan peluang ekonomi.
Pada tahun 1900, jumlah penduduk Amerika masih di kisaran 76 juta jiwa. Dalam waktu lebih dari seabad, angka tersebut melonjak lebih dari empat kali lipat hingga menembus 330 juta pada dekade ini. Pertumbuhan ini terbentuk dari kombinasi kelahiran alami dan imigrasi.
Imigrasi menjadi salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan penduduk. Setiap tahun, jutaan orang masuk ke Amerika secara legal maupun ilegal. Mereka mengisi sektor industri, jasa, kesehatan, teknologi, hingga pendidikan.
Selain faktor imigrasi, tingkat kelahiran di Amerika masih tergolong stabil. Meski tidak setinggi negara berkembang, rata-rata keluarga di AS masih memiliki dua hingga tiga anak. Akses kesehatan yang baik membuat angka kematian bayi juga relatif rendah.
Harapan hidup di Amerika yang berada di atas 75 tahun ikut memperbesar total populasi. Masyarakat hidup lebih lama berkat kemajuan medis, fasilitas kesehatan, dan kualitas hidup yang relatif tinggi dibanding banyak negara lain.
Besarnya jumlah penduduk ini memberi dampak besar pada sektor ekonomi. Dengan lebih dari 330 juta konsumen, Amerika menjadi pasar domestik raksasa yang menggerakkan industri pangan, teknologi, properti, hingga transportasi.
Di sisi lain, lonjakan penduduk juga menghadirkan tantangan serius. Kepadatan di kota besar seperti New York, Los Angeles, dan Chicago berdampak pada mahalnya biaya hidup, kemacetan, dan tekanan terhadap fasilitas publik.
Dari sisi politik, jumlah penduduk sangat memengaruhi peta kekuasaan. Negara bagian dengan populasi besar mendapat jatah kursi lebih banyak di DPR AS serta pengaruh lebih kuat dalam pemilihan presiden.
Isu imigrasi juga menjadi salah satu topik paling panas dalam politik Amerika. Sebagian pihak menilai imigran sebagai motor ekonomi, sementara sebagian lain menganggapnya sebagai beban sosial dan ancaman lapangan kerja.
Dengan tren saat ini, jumlah penduduk Amerika diperkirakan masih akan terus bertambah dalam beberapa dekade mendatang. Namun laju kenaikannya mulai melambat dibanding masa ledakan imigrasi sebelumnya.
Pertumbuhan penduduk yang besar ini akhirnya menunjukkan bahwa Amerika Serikat bukan hanya kekuatan ekonomi dan politik global, tetapi juga salah satu pusat populasi terbesar di dunia.













