JAKARTA, Cobisnis.com – Berlian sejak lama dianggap sebagai batu mulia paling mewah, namun nilai tingginya bukan hanya soal bentuk atau keindahan. Harga berlian terbentuk dari kombinasi kelangkaan geologi, proses penambangan mahal, kontrol pasokan industri, dan permintaan global yang konsisten.
Berlian terbentuk ratusan kilometer di bawah permukaan bumi, di suhu dan tekanan ekstrem yang jarang terjadi. Proses alam ini membuat keberadaan berlian alami sangat terbatas, terutama jenis yang memiliki warna langka seperti biru, merah, atau pink vivid.
Untuk mendapatkan 1 karat berlian, proses penambangan membutuhkan pemindahan material dalam jumlah besar. Biaya operasional tinggi mulai dari eksplorasi, alat berat, hingga penyaringan membuat nilai akhir berlian ikut meningkat.
Nilai berlian juga ditentukan standar internasional 4C—cut, color, clarity, dan carat. Berlian dengan 4C sempurna sangat jarang ditemukan, sehingga harganya bisa naik berlipat-lipat dibanding berlian biasa.
Jenis berlian paling langka berada pada kategori fancy color. Berlian merah, biru vivid, dan pink vivid menjadi yang paling diburu kolektor karena jumlahnya yang nyaris tidak ada di alam. Contoh ekstrem seperti Oppenheimer Blue pernah terjual US$ 50,6 juta untuk 14,62 karat.
Berlian merah juga terkenal sangat langka. Bahkan ukuran kecil seperti 0,53 karat bisa bernilai miliaran rupiah. Berlian hijau vivid tidak kalah langka, dengan Aurora Green Diamond terjual US$ 16,8 juta untuk 5,03 karat.
Jika dihitung per gram, harga berlian langka bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Misalnya berlian 0,53 karat dengan harga Rp 2,93 miliar setara sekitar Rp 27,6 miliar per gram karena beratnya hanya 0,106 gram.
Sebagai pembanding, harga emas 24 karat saat ini berada di kisaran Rp 1,9 juta per gram. Perbedaan ini menunjukkan betapa jauhnya gap nilai antara logam mulia stabil seperti emas dan batu mulia langka seperti berlian fancy vivid.
Selain faktor geologi, industri berlian juga dikenal mengatur pasokan untuk menjaga harga tetap tinggi. Kontrol distribusi ini membuat berlian tetap terasa eksklusif dan tidak mengalami penurunan nilai drastis di pasar global.
Nilai berlian juga diperkuat branding puluhan tahun, termasuk kampanye “A Diamond Is Forever” yang menjadikan berlian simbol cinta, komitmen, dan status sosial. Faktor emosional ini membuat permintaan berlian terus stabil sepanjang dekade.














