JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menegaskan dukungannya terhadap percepatan pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dukungan tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Sosialisasi Program Kredit Perumahan (KPP) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di MAC Ballroom, Semarang.
Kegiatan ini dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, perwakilan BP Tapera, Bank Jateng, serta Direktur Kelembagaan BNI, Eko Setyo Nugroho. Lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari pengembang, kontraktor, pelaku usaha material bangunan, dan UMKM turut mengikuti kegiatan ini sebagai bentuk tingginya perhatian terhadap sektor hunian di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Eko menegaskan bahwa sektor perumahan merupakan salah satu pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi. “Rumah tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat,” jelasnya.
Eko memaparkan bahwa KPP disalurkan melalui dua sisi, yaitu Kredit Sisi Penyediaan Rumah yang ditujukan kepada pelaku usaha perumahan, serta Kredit Sisi Permintaan Rumah yang diperuntukkan bagi MBR. Program ini beroperasi sesuai ketentuan terbaru yang mengacu pada Permenko Perekonomian No.13/2025, Permen PKP No.13/2025 dan PMK No.65/2025.
Jawa Tengah disebut menjadi salah satu wilayah fokus penyaluran KPP dan FLPP oleh BNI, mengingat besarnya potensi jumlah penduduk—lebih dari 37 juta jiwa—dan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% tiap tahun. Perkembangan kawasan industri di Batang, Kendal, Tegal, Solo Raya, hingga Purwokerto ikut memperkuat kebutuhan hunian terjangkau.
“Jawa Tengah termasuk daerah dengan penyaluran KPR Sejahtera FLPP terbesar secara nasional, yang menunjukkan antusiasme masyarakat untuk memiliki hunian,” tambahnya.
Program ini tak hanya memperluas akses pembiayaan rumah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi berantai mulai dari peningkatan serapan tenaga kerja, bergeraknya industri konstruksi, hingga pemberdayaan UMKM penyedia jasa dan material bangunan.
Dalam rangka digitalisasi layanan, BNI juga memperkenalkan platform wondr by BNI sebagai solusi transaksi dan pengajuan pembiayaan hunian yang lebih mudah, cepat, dan aman.
Eko menutup pernyataan dengan menegaskan bahwa komitmen BNI dalam sektor perumahan merupakan bagian dari dukungan pencapaian target pembangunan tiga juta rumah nasional.
“Ini bukan hanya program pembiayaan, tetapi upaya menciptakan pemerataan akses hunian yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tutupnya.
Melalui sinergi dengan pemerintah, lembaga pembiayaan, industri perumahan, hingga UMKM, BNI berupaya terus memperkuat ekosistem pembiayaan hunian yang modern, inklusif, dan berkelanjutan di wilayah Jawa Tengah maupun Indonesia.














