JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa usulan Presiden Donald Trump untuk memberikan cek rebat tarif sebesar $2.000 kepada sebagian besar warga Amerika memerlukan persetujuan Kongres. Dalam acara “Sunday Morning Futures” di Fox News, Bessent menyatakan, “Kita lihat saja. Kita butuh legislasi untuk itu. Cek itu bisa saja diberikan.”
Trump telah berulang kali menyebut rencana menggunakan pendapatan tarif untuk mendanai pembayaran rebat, termasuk dalam unggahan Truth Social pekan lalu. Ia menuliskan bahwa mereka yang menentang tarif adalah “bodoh” dan bahwa setidaknya $2.000 akan dibayarkan kepada setiap orang, tidak termasuk pendapatan tinggi. Ide ini pertama kali ia ungkapkan pada Juli.
Bessent menjelaskan bahwa pembayaran tersebut ditujukan untuk “keluarga pekerja” dan akan memiliki batas pendapatan.
Namun, Mahkamah Agung dapat membatalkan sebagian besar tarif Trump melalui keputusan atas penggunaan undang-undang darurat oleh presiden. Beberapa hakim konservatif sebelumnya menunjukkan kekhawatiran mengenai dasar hukum yang digunakan pemerintahan Trump. Tarif-tarif tersebut dikritik karena dianggap menaikkan inflasi produk konsumen, meskipun Bessent membantah bahwa tarif setara pajak bagi masyarakat.
Bessent mempertanyakan bagaimana mekanisme pengembalian dana jika tarif tersebut dibatalkan: “Apa rencana Mahkamah Agung untuk pengembalian dana? Apakah importir akan mendapat keuntungan besar?” katanya.
Perkembangan Perdagangan dengan China
AS belum menandatangani kesepakatan perdagangan terkait mineral tanah jarang dengan China, yang penting bagi industri elektronik dan pertahanan. Setelah kerangka kesepakatan diumumkan pada Oktober, Bessent menyatakan bahwa perjanjian penuh diharapkan selesai sebelum Thanksgiving. Kesepakatan tersebut mencegah pengenaan tarif tambahan 100% terhadap barang China, dengan syarat China menghapus kontrol ekspor mineral penting.
Bessent menegaskan bahwa kesepakatan itu akan memungkinkan aliran mineral penting kembali seperti sebelum 4 April, ketika perang dagang dimulai akibat tarif “timbal balik” Trump.
Dampak Penutupan Pemerintah Terhadap Ekonomi
Penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS berakhir setelah Kongres meloloskan paket anggaran. Bessent mengakui bahwa situasi tersebut “jelas membuat ekonomi tertinggal.” Ia tidak menjelaskan apakah GDP kuartal keempat akan melemah.
Namun, ia memprediksi bahwa pada dua kuartal pertama 2026, inflasi akan turun dan pendapatan riil akan “meningkat secara signifikan.” Ketika keduanya bertemu, menurutnya, rakyat Amerika “akan merasakannya.”
Harga Bahan Pangan Masih Meningkat Menjelang Liburan
Pemerintahan Trump mengumumkan bahwa banyak impor produk pertanian akan dibebaskan dari tarif tinggi hingga 50%, sebagai upaya menahan lonjakan harga kebutuhan pokok. Harga bahan pangan di AS pada September naik rata-rata 2.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Harga kopi naik hampir 21% dalam setahun, sementara harga pisang naik 6.6%.
Direktur National Economic Council, Kevin Hassett, mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut tidak sepenuhnya akibat tarif dan bahwa harga akan turun seiring meningkatnya pasokan barang ke AS.
Indeks sentimen konsumen turun menjadi 50.3 dari 53.6 pada Oktober, berdasarkan data Universitas Michigan—sebuah tanda melemahnya keyakinan konsumen menjelang musim liburan.














