JAKARTA, Cobisnis.com – Kenaikan suku bunga bukan hal asing dalam dunia ekonomi. Biasanya, langkah ini diambil bank sentral untuk menekan inflasi atau menjaga stabilitas nilai tukar. Namun di sisi lain, kebijakan ini juga bisa berimbas langsung pada kehidupan masyarakat — terutama dalam hal daya beli.
Secara sederhana, suku bunga yang naik berarti biaya pinjaman juga ikut meningkat. Hal ini membuat kredit rumah, kendaraan, hingga pinjaman konsumtif jadi lebih mahal. Akibatnya, masyarakat cenderung menunda pembelian atau mengurangi konsumsi agar keuangan tetap stabil. Inilah salah satu alasan utama kenapa kenaikan suku bunga sering diikuti turunnya daya beli.
Selain itu, perusahaan pun ikut terdampak. Dengan bunga pinjaman yang lebih tinggi, banyak pelaku usaha memilih menahan ekspansi atau investasi baru. Imbasnya, penyerapan tenaga kerja bisa menurun dan penghasilan masyarakat pun stagnan. Ketika pendapatan tidak naik sementara harga barang terus meningkat, kemampuan membeli otomatis melemah.
Dari sisi perbankan, kenaikan suku bunga memang bisa menarik minat masyarakat untuk menabung karena imbal hasilnya lebih tinggi. Tapi di saat bersamaan, perputaran uang di sektor konsumsi menurun. Aktivitas ekonomi pun bisa melambat karena masyarakat lebih memilih menyimpan uang daripada membelanjakannya.
Dampak lain yang sering luput diperhatikan adalah efek psikologisnya. Ketika masyarakat mendengar kabar bunga naik, banyak yang merasa perlu “hemat ekstra”. Sentimen ini menciptakan efek domino: permintaan barang turun, pendapatan pedagang menurun, dan pertumbuhan ekonomi ikut melambat.
Namun, kenaikan suku bunga tidak selalu buruk. Dalam jangka panjang, kebijakan ini bisa membantu menstabilkan harga dan menekan inflasi agar tidak makin parah. Artinya, meski terasa berat di awal, langkah ini bisa menjaga daya beli tetap terkendali di masa depan.
Untuk menghadapi kondisi seperti ini, masyarakat perlu lebih bijak dalam mengatur keuangan. Prioritaskan kebutuhan pokok, kurangi utang konsumtif, dan mulai siapkan dana darurat. Dengan langkah yang tepat, dampak kenaikan suku bunga bisa diminimalkan tanpa harus mengorbankan stabilitas finansial pribadi.














