JAKARTA, Cobisnis.com – Di antara banyak kuliner khas Arab Saudi, Kabsa jadi salah satu yang paling digemari di Makkah. Hidangan nasi berbumbu ini bukan cuma populer di kalangan warga lokal, tapi juga selalu dicari jamaah haji dan umrah dari berbagai negara.
Kabsa dikenal sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan. Biasanya disajikan di atas nampan besar dan dinikmati bersama-sama, mencerminkan budaya Arab yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan.
Hidangan ini terdiri dari nasi basmati panjang yang dimasak dengan kaldu daging dan campuran rempah seperti kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan saffron. Daging ayam atau kambingnya dimasak lama sampai empuk dan bumbunya meresap sempurna.
Cita rasa Kabsa seimbang: gurih, hangat, dan kaya aroma rempah tapi tetap ringan di lidah. Itulah yang bikin makanan ini disukai semua kalangan, baik warga Arab maupun turis asing.
Harga seporsi Kabsa di Makkah juga cukup beragam. Di restoran lokal, harganya berkisar antara 15–25 riyal Saudi atau sekitar Rp65.000–110.000. Sementara di hotel berbintang atau restoran besar bisa mencapai 40–60 riyal (Rp175.000–260.000).
Bagi masyarakat setempat, Kabsa bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari tradisi menyambut tamu. Di banyak keluarga, hidangan ini jadi menu utama saat acara besar, seperti pernikahan, Idulfitri, atau jamuan kehormatan.
Rasa nikmat Kabsa juga nggak lepas dari kualitas bahan yang dipakai. Dagingnya selalu segar, sementara rempahnya berasal dari daerah sekitar Hijaz yang terkenal aromatik dan alami.
Menariknya, cara memasak Kabsa di Makkah masih banyak yang mempertahankan gaya tradisional — menggunakan periuk tanah liat atau tungku batu. Prosesnya mungkin lebih lama, tapi hasilnya jauh lebih wangi dan lembut.
Di luar Makkah, Kabsa juga sudah menyebar ke banyak negara lain seperti Yaman, Uni Emirat Arab, dan bahkan Indonesia. Namun, warga setempat tetap bilang: rasa terbaik Kabsa cuma bisa ditemukan di tanah kelahirannya, Makkah.
Tak heran kalau setiap kali musim haji tiba, restoran-restoran Kabsa di kota suci ini selalu penuh. Buat banyak orang, mencicipi Kabsa di Makkah bukan cuma soal makan tapi juga pengalaman budaya yang otentik dan berkesan.













