JAKARTA, Cobisnis.com – Di balik megahnya wahana laut dan pertunjukan ikan paus di SeaWorld, ada angka investasi yang bikin geleng kepala. Proyek taman hiburan bertema laut itu ternyata masuk jajaran pembangunan hiburan paling mahal di dunia.
SeaWorld pertama kali dibangun di San Diego, Amerika Serikat, tahun 1964 dengan modal sekitar US$1,5 juta atau setara Rp25 miliar waktu itu. Angka yang terlihat kecil, tapi di era 60-an itu sudah termasuk proyek ambisius untuk taman laut publik.
Tahun-tahun berikutnya, konsep SeaWorld dikembangkan ke Orlando dan San Antonio. Nah, versi Orlando yang dibuka pada 1973 menelan biaya sekitar US$25 juta. Kalau disesuaikan dengan inflasi sekarang, nilainya bisa tembus US$170 juta atau sekitar Rp2,7 triliun.
Kini, pengelola SeaWorld sudah mengucurkan dana lebih dari US$1 miliar atau setara Rp16 triliun untuk ekspansi dan pembaruan wahana selama lima dekade terakhir. Wajar kalau taman hiburan ini masuk daftar ikon pariwisata termahal di AS.
Namun, rekor taman laut paling mahal justru dipegang Asia. Di China, Chimelong Ocean Kingdom dibangun dengan dana lebih dari US$5 miliar atau sekitar Rp80 triliun. Proyek ini bukan cuma taman hiburan, tapi juga destinasi wisata teknologi tinggi dengan hotel, resort, dan wahana bawah laut super besar.
Singapura juga gak mau kalah lewat S.E.A. Aquarium di kawasan Resorts World Sentosa. Proyek ini menelan biaya sekitar US$1,6 miliar atau Rp25 triliun. Selain jadi daya tarik wisata, sektor hiburan laut di sana juga digarap sebagai mesin ekonomi berbasis pariwisata premium.
Angka-angka besar itu mencerminkan betapa industri hiburan berbasis ekosistem laut punya potensi ekonomi tinggi. Selain jadi magnet wisatawan, sektor ini juga membuka banyak lapangan kerja dan bisnis turunan dari hotel, restoran, hingga produk kreatif.
Meski begitu, proyek hiburan laut bukan tanpa kritik. Isu etika terhadap hewan laut dan biaya operasional tinggi sering kali jadi tantangan besar. Tapi di sisi ekonomi, industri ini terbukti mampu menggerakkan miliaran dolar investasi lintas negara.
Di tengah dorongan global menuju ekonomi hijau, model bisnis taman laut kini bertransformasi. Fokusnya bukan cuma hiburan, tapi juga edukasi konservasi laut dan keberlanjutan ekosistem.
Dengan biaya pembangunan yang bisa menyamai proyek infrastruktur besar, taman laut seperti SeaWorld tetap jadi contoh konkret bagaimana hiburan bisa berubah jadi investasi ekonomi jangka panjang.














