JAKARTA, Cobisnis.com – Sebanyak 95 persen kota di Indonesia hingga kini belum memiliki transportasi umum modern, bahkan banyak daerah yang sudah tidak lagi memiliki fasilitas transportasi publik sama sekali.
Kondisi ini diungkapkan oleh Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat.
Djoko menjelaskan, dari total 514 pemerintah daerah di Indonesia—terdiri atas 38 provinsi, 415 kabupaten, dan 61 kota—transportasi umum modern dengan skema “buy the service” baru berjalan di 17 kota dan 11 kabupaten.
“Artinya, 95 persen daerah di Indonesia masih belum memiliki sistem transportasi umum yang layak,” ujarnya ditulis Jumat (24/10/2025).
Kondisi semakin memprihatinkan karena banyak kendaraan umum yang beroperasi sudah berusia di atas 10 hingga 15 tahun dan dinilai tidak lagi layak jalan.
Lebih lanjut, Djoko menyoroti program mobil nasional yang saat ini tengah digagas pemerintah. Ia berharap program tersebut tidak hanya berfokus pada penyediaan kendaraan bagi para pejabat, tetapi juga menghadirkan mobilitas bagi rakyat.
“Kebutuhan mobilitas bukan hanya untuk pejabat. Rakyat juga perlu fasilitas transportasi yang memadai,” tegasnya.
Djoko mengusulkan agar mobil nasional juga mencakup produksi bus, angkutan pedesaan, dan truk.
Bus, kata dia, dapat digunakan untuk memperluas layanan transportasi umum di kabupaten dan kota.
Angkutan pedesaan akan membantu warga desa menuju pasar dan mengangkut hasil pertanian.
Truk dibutuhkan untuk mendukung distribusi logistik dan pangan nasional.
Ia mencontohkan India, China, dan Jepang yang menempatkan produksi bus dan truk sebagai bagian penting dari industri otomotif nasional.
Sementara di Indonesia, sebagian besar bus dan truk masih merupakan produk impor.
“Padahal kebutuhan kendaraan jenis ini sangat tinggi di dalam negeri,” tambah Djoko.
Djoko pun mengingatkan agar dana APBN yang bersumber dari rakyat tidak hanya digunakan untuk kepentingan pejabat semata.
“APBN itu uang rakyat. Sudah seharusnya rakyat juga ikut menikmati manfaat dari program mobil nasional,” pungkasnya.














