JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyentil kebiasaan sejumlah pemerintah daerah (pemda) yang lebih suka menyimpan duit APBD di rekening giro. Menurutnya, langkah itu bikin rugi daerah sendiri karena bunga giro jauh lebih kecil dibanding deposito.
“Katanya uangnya bukan di deposito, tapi di checking account, di giro? Ya malah rugi, bunganya rendah,” kata Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Ia bilang, kebiasaan seperti ini perlu diawasi karena bisa mengganggu efisiensi pengelolaan uang daerah.
Purbaya juga mengingatkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bakal bisa turun tangan supaya memastikan ke mana saja aliran dana daerah itu. Soalnya, data dari sejumlah pemda ternyata berbeda dengan catatan Bank Indonesia (BI).
“Pasti nanti akan diperiksa BPK itu,” ujarnya.
Purbaya menilai perbedaan data seperti ini bisa membuat publik curiga, apalagi kalau uangnya ngendap lama di bank tanpa alasan jelas.
Isu soal penempatan dana APBD ini sebelumnya juga disorot karena nilainya tak sedikit. Beberapa daerah tercatat punya simpanan triliunan rupiah di bank, tapi klaimnya bukan deposito, melainkan giro untuk operasional harian.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahkan membantah kalau daerahnya punya deposito.
“Nggak ada, apalagi sampai Rp 4,1 triliun. Sekarang cuma Rp 2,4 triliun dan itu di giro,” kata Dedi di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Dedi menjelaskan, dana itu dipakai untuk program rutin dan proyek pembangunan. Ia juga bilang, tak ada niat buat “parkir duit” demi bunga tinggi.
“Jadi jangan curiga, semua buat pembangunan kok,” ujarnya.
Jawa Barat, lanjut Dedi, justru termasuk daerah dengan penyerapan anggaran terbaik menurut penilaian Kemendagri. Ia memberikan data, per 30 September 2025 kas daerah masih Rp 3,8 triliun, tapi sudah turun jadi Rp 2,4 triliun per 22 Oktober 2025.
Uang itu, katanya, bakal dipakai untuk bayar gaji pegawai, proyek jalan, jembatan, dan infrastruktur lain sampai akhir tahun.
“Total pembayaran Desember nanti kira-kira Rp 10,5 triliun,” jelasnya.
Pernyataan Purbaya jadi pengingat keras untuk Pemda agar lebih cerdas mengelola uang publik. Pemerintah pusat mau dana APBD diputar untuk pembangunan, bukan ditempatkan di giro yang bunganya kecil dan manfaatnya minim.














