JAKARTA, Cobisnis.com – Domino’s Pizza melaporkan laba dan penjualan gerai sejenis (same-store sales) di Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan untuk kuartal ketiga pada Selasa, berkat strategi promosi dan menu baru yang menarik bagi konsumen yang mencari pilihan makan terjangkau.
Saham perusahaan naik 3% dalam perdagangan pra-pasar. Permintaan makanan cepat saji di AS masih tertekan akibat inflasi yang tinggi, ketidakpastian ekonomi, dan kenaikan harga menu selama beberapa kuartal terakhir yang membuat konsumen memperketat anggaran rumah tangga dan lebih memilih opsi makan yang hemat.
Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola belanja konsumen, Domino’s menghidupkan kembali promosi “Best Deal Ever” pada 25 Agustus, menawarkan pizza dengan topping apa pun seharga $9,99. Perusahaan juga memperkenalkan menu baru seperti pizza dengan pinggiran isi keju parmesan (parmesan-stuffed-crust pizza).
Penjualan gerai sejenis di AS tumbuh 5,2% selama kuartal tersebut, melampaui ekspektasi analis sebesar 4,01%, menurut data LSEG. Domino’s juga mendapat keuntungan dari kemitraan pengiriman dengan DoorDash di AS. Laba per saham kuartalan untuk tiga bulan yang berakhir 7 September mencapai $4,08, melampaui perkiraan sebesar $3,97, didorong oleh peningkatan volume pesanan.
Namun, pertumbuhan penjualan gerai internasional hanya naik 1,7%, lebih rendah dari perkiraan 1,91%, karena permintaan yang fluktuatif di beberapa pasar seperti Jepang dan Australia.
Pendapatan kuartal ketiga meningkat 6,2% menjadi $1,15 miliar, sedikit di atas perkiraan analis sebesar $1,14 miliar. Sementara itu, margin laba kotor toko milik perusahaan di AS turun 0,5 poin persentase dibanding tahun sebelumnya akibat kenaikan biaya bahan baku seperti keju dan daging babi.













