JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyetujui bantuan sebesar 230 juta dolar AS untuk pasukan keamanan Lebanon pekan ini, seiring upaya negara tersebut melucuti senjata kelompok bersenjata Hezbollah, menurut sumber di Washington dan Beirut.
Sumber Lebanon menyebut dana itu terdiri dari 190 juta dolar untuk Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) dan 40 juta dolar untuk Pasukan Keamanan Internal (ISF).
Keputusan ini muncul di tengah kebijakan Trump yang memangkas banyak program bantuan luar negeri, dengan alasan prioritas “America First.” Namun, pelepasan dana tersebut dinilai mencerminkan fokus Washington dalam meredakan konflik di Gaza dan kawasan Timur Tengah.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bantuan itu bertujuan mendukung pasukan Lebanon “untuk menegakkan kedaulatan di seluruh negeri dan melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701,” yang menjadi dasar kerangka keamanan antara Lebanon dan Israel sejak 2006.
Konflik terbaru antara Israel dan Lebanon sejak setahun lalu telah melemahkan Hezbollah serta menghancurkan sebagian besar wilayah Lebanon. Presiden Joseph Aoun dan Perdana Menteri Nawaf Salam bahkan meminta militer yang didukung AS pada 5 Agustus lalu untuk merancang rencana agar seluruh senjata di Lebanon berada di bawah kendali aparat resmi sebelum akhir tahun.
Meski begitu, Hezbollah kelompok yang didukung Iran menolak desakan pelucutan senjata, meski mendapat tekanan dari lawan politik domestik dan juga Washington. Dana baru ini disebut akan memungkinkan ISF mengambil alih keamanan internal sehingga LAF dapat fokus pada misi militer lain yang lebih mendesak.














