JAKARTA, Cobisnis.com – Dolar Amerika Serikat (USD) mengukuhkan dominasinya sebagai mata uang utama dalam perdagangan internasional. Hampir semua transaksi global, dari ekspor impor hingga pembayaran lintas negara, masih sangat bergantung pada dolar.
Bank for International Settlements (BIS) mencatat sekitar 88% perdagangan dunia melibatkan dolar AS. Angka ini menunjukkan posisi dolar yang tak tergantikan meskipun ada euro, yen, maupun yuan yang juga dipakai dalam transaksi global.
Dolar menjadi pilihan karena stabilitas ekonomi dan politik Amerika Serikat yang relatif kuat. Hal ini menjadikan USD dipercaya sebagai safe haven currency, yaitu mata uang yang aman disimpan dan dipakai dalam kondisi ketidakpastian global.
Pengaruh dolar meluas ke berbagai komoditas internasional. Minyak, emas, kopi, hingga gandum, hampir semuanya diperdagangkan dalam denominasi dolar, meskipun transaksi terjadi antarnegara yang tidak berhubungan langsung dengan Amerika Serikat.
Data terbaru menunjukkan lebih dari 58% cadangan devisa global tersimpan dalam bentuk dolar. Bank sentral di seluruh dunia menjadikan mata uang ini sebagai instrumen utama untuk menjaga kestabilan moneter mereka.
Dominasi dolar juga terlihat dalam sistem pembayaran global. Jaringan SWIFT, yang digunakan bank di seluruh dunia untuk transfer internasional, sebagian besar masih berjalan dengan denominasi dolar.
Ketergantungan pada dolar membawa dampak langsung terhadap ekonomi negara lain. Jika dolar menguat, biaya impor akan melonjak sehingga memicu inflasi di banyak negara berkembang. Sebaliknya, jika dolar melemah, harga komoditas global cenderung turun.
Meski ada upaya dari negara seperti China dengan yuan atau Uni Eropa dengan euro, posisi dolar belum tergoyahkan. Bahkan, ketidakpastian ekonomi global justru memperkuat status dolar sebagai mata uang utama dunia.
Bagi pasar keuangan, dolar bukan sekadar alat pembayaran tetapi juga instrumen investasi. Obligasi pemerintah AS dalam denominasi dolar masih menjadi pilihan favorit investor global karena dianggap aman dan likuid.
Dengan peran vitalnya, dolar AS diprediksi akan terus menjadi raja perdagangan internasional dalam waktu lama. Selama Amerika Serikat mampu menjaga stabilitas ekonominya, posisi USD sebagai mata uang cadangan dunia akan tetap dominan.














