JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Komitmen tersebut diwujudkan lewat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 26.000 unit rumah di berbagai wilayah Indonesia.
Acara akad massal KPR sekaligus penyerahan kunci rumah subsidi ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9).
Akad massal kali ini tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah program FLPP, melibatkan 41 bank penyalur termasuk BTN yang memegang pangsa pasar 80% KPR Subsidi nasional. Sebanyak 200 debitur hadir langsung di lokasi acara, sementara 25.800 debitur lain mengikuti akad secara serentak di 100 titik di 33 provinsi.
Hadir pula sejumlah pejabat negara, antara lain Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan P. Roeslani, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan, BTN terus mengakselerasi penyaluran KPR Subsidi. Tahun ini BTN memperoleh kuota 220.000 unit dari total 350.000 unit FLPP nasional. “Dengan kuota ini, BTN rata-rata mengakadkan 1.000 rumah per hari. Artinya, mesin terbesar penyaluran rumah subsidi di Indonesia ada di BTN,” ujar Nixon di Jakarta, Selasa (30/9).
Sebanyak 26.000 debitur yang mengikuti akad massal berasal dari 17 kategori profesi, mulai dari asisten rumah tangga, petani, pedagang, buruh, tukang cukur, hingga tenaga kesehatan, guru, wartawan, TNI, dan Polri. Nixon menambahkan, sektor informal kini telah menyumbang 10% dari total nasabah KPR Subsidi BTN, dan proporsinya akan terus ditingkatkan.
Hingga semester I-2025, BTN telah menyalurkan KPR Subsidi senilai Rp182,17 triliun, tumbuh 6,5% secara tahunan (year-on-year).
Presiden RI Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya akad massal ini. Ia menekankan bahwa sektor perumahan selalu menjadi motor pembangunan ekonomi nasional. “Kita pasang target tinggi, yakni 3 juta rumah. Pemimpin yang transformatif harus berani bermimpi besar dan bekerja nyata untuk rakyat,” tutur Presiden.
Menteri PKP Maruarar Sirait juga menilai program ini sebagai bukti nyata kehadiran negara dalam mengatasi backlog perumahan yang masih mencapai 9,9 juta unit. Ia mengapresiasi peningkatan kuota FLPP menjadi 350.000 unit pada 2025, yang menurutnya merupakan pencapaian bersejarah.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menambahkan bahwa akad massal ini merupakan langkah strategis mempercepat penyaluran FLPP. “Program ini adalah salah satu yang paling diminati masyarakat. Karena itu, kami berterima kasih atas dukungan pemerintah dan perbankan, khususnya BTN sebagai mitra utama,” ujarnya.
Data BP Tapera mencatat realisasi KPR FLPP hingga saat ini mencapai 183.058 unit dengan nilai Rp22,71 triliun, meningkat 20,5% dibandingkan tahun lalu.














