JAKARTA, Cobisnis.com – Polisi India telah mengajukan kasus pidana terhadap para pemimpin partai politik milik aktor Tamil terkenal, Vijay, setelah tragedi desak-desakan (stampede) di sebuah kampanye menewaskan 39 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya pada Sabtu (27/9) di negara bagian Tamil Nadu.
Korban tewas termasuk anak-anak, dan kejadian memilukan ini terjadi saat Vijay tengah berkampanye untuk partainya, Tamilaga Vettri Kazhagam (TVK), menjelang pemilu negara bagian yang dijadwalkan awal tahun depan.
Menurut pejabat senior kepolisian Tamil Nadu, V. Selvaraj, kasus tersebut diajukan terhadap tiga pimpinan senior partai TVK: Bussy Anand, Nirmal Kumar, dan V.P. Mathiyalagan, sebagai langkah awal penyelidikan.
“TVK awalnya meminta izin untuk acara dengan 10.000 orang, namun jumlah massa yang hadir lebih dari dua kali lipatnya,”
Vijay, yang telah menjadi aktor papan atas di perfilman Tamil selama tiga dekade, menyampaikan kesedihannya mendalam atas insiden tersebut. Ia menyatakan dirinya “sangat hancur hati” dan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga para korban. Insiden terjadi di distrik Karur, lokasi kampanye berlangsung.
Ketua Menteri Tamil Nadu, M.K. Stalin, mengumumkan bantuan kompensasi sebesar 1 juta rupee (sekitar Rp173 juta) untuk setiap keluarga korban. Pemerintah negara bagian juga membentuk komisi investigasi yang dipimpin oleh seorang hakim pensiunan untuk menyelidiki penyebab tragedi ini.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, melalui akun X (sebelumnya Twitter), menyebut insiden tersebut sebagai “peristiwa yang sangat menyedihkan.”
Rekaman dari media lokal menunjukkan ribuan orang mengerumuni kendaraan kampanye besar tempat Vijay berpidato. Dalam video itu, ia terlihat melemparkan botol air ke arah pendukung yang pingsan dan memanggil polisi ketika massa mulai tidak terkendali.
Sejak mendirikan partai TVK tahun lalu, Vijay telah menarik kerumunan besar dalam berbagai acara politiknya. TVK diketahui mengambil posisi oposisi terhadap partai penguasa negara bagian DMK serta partai nasionalis Hindu pimpinan Modi, Bharatiya Janata Party (BJP).














