JAKARTA, Cobisnis.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan pertemuan dengan seluruh Anggota Bursa (AB) atau perusahaan sekuritas, menyusul kasus pembobolan Rekening Dana Nasabah (RDN) milik investor PT Panca Global Sekuritas.
Kasus ini juga mencakup dugaan pembobolan rekening di BCA (BBCA) dan RHB Sekuritas melalui Bank Permata, dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp70 miliar.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk meninjau dan memastikan keamanan sistem masing-masing sekuritas. BEI telah meminta klarifikasi dan terus memantau tindak lanjut kasus ini.
“Bursa sudah melakukan inspeksi langsung dan berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, termasuk menggelar pertemuan dengan seluruh Anggota Bursa. Fokusnya adalah bagaimana meningkatkan keamanan ke depan, khususnya perlindungan data nasabah,” kata Kristian ditulis Senin (22/9/2025).
Pertemuan tersebut digelar secara langsung (tatap muka), dengan penekanan pada pentingnya kewaspadaan dan penguatan sistem keamanan perdagangan.
Untuk menenangkan kekhawatiran investor, BEI mengimbau para nasabah agar lebih proaktif menjaga keamanan akun masing-masing, seperti mengganti kata sandi secara rutin.
“Serangan bisa saja terjadi karena password yang lemah atau jarang diganti. Jadi, langkah sederhana seperti ini bisa membantu mengurangi risiko,” ujarnya.
Kristian juga menyebutkan bahwa meskipun pemilihan penyedia sistem (vendor) adalah kewenangan masing-masing sekuritas, BEI tetap melakukan pengawasan dan mendorong peningkatan standar keamanan teknologi.
“Tidak menutup kemungkinan pelaku sudah menyusup ke sistem sejak lama tanpa terdeteksi. Oleh karena itu, koordinasi antar-sekuritas dan dengan bursa sangat penting dalam memperkuat perlindungan sistem secara menyeluruh,” tegasnya.
Sebagai informasi, beredar kabar di kalangan pelaku pasar bahwa pembobolan RDN diduga terjadi di Panca Global Sekuritas dan Trimegah Sekuritas melalui Bank Central Asia (BCA), serta di RHB Sekuritas yang terhubung dengan Bank Permata. Total nilai kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai sekitar Rp70 miliar.














