JAKARTA, Cobisnis.com – Bayangan krisis global semakin menakutkan jika The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat mengalami kebangkrutan. Sebagai bank sentral terkuat di dunia, The Fed memegang peran vital dalam menjaga stabilitas keuangan internasional.
Dolar AS saat ini menyumbang sekitar 60% cadangan devisa global. Jika The Fed bangkrut, kepercayaan terhadap dolar akan runtuh, menyebabkan nilai tukar anjlok dan mengguncang pasar internasional. Negara-negara dengan simpanan devisa dalam bentuk dolar akan langsung terpukul.
Sistem keuangan global pun berpotensi kolaps. Pasar obligasi AS, yang selama ini dianggap aset paling aman di dunia, akan kehilangan statusnya. Bank-bank internasional yang memegang surat utang AS bisa ikut terguncang, memicu krisis serupa efek domino.
Investor global kemungkinan besar akan mencari pelarian ke aset alternatif seperti emas, kripto, atau mata uang lain seperti euro dan yuan. Lonjakan permintaan aset safe haven bisa mempercepat kehancuran nilai dolar di pasar dunia.
Dampak berikutnya adalah resesi besar-besaran di hampir seluruh negara. Dengan hilangnya stabilitas dolar, perdagangan internasional menjadi kacau. Negara-negara importir energi dan pangan akan menghadapi biaya yang melambung tinggi.
Dari sisi geopolitik, dominasi Amerika Serikat sebagai pemimpin ekonomi global terancam runtuh. Negara lain, terutama Tiongkok dan aliansi BRICS, berpotensi mengambil alih peran sebagai pusat ekonomi dunia.
Negara berkembang akan menjadi kelompok yang paling rentan. Ketergantungan pada utang luar negeri berbasis dolar bisa memicu krisis pembayaran, memperburuk defisit, bahkan melahirkan gelombang krisis moneter baru.
Kondisi ini juga akan mendorong volatilitas pasar keuangan meningkat tajam. Indeks saham global akan tertekan, sementara harga energi dan pangan diperkirakan melambung tinggi akibat ketidakpastian sistem keuangan dunia.
Lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia hampir pasti akan memangkas proyeksi pertumbuhan global. Situasi tersebut bisa memicu perlambatan ekonomi terparah sejak Depresi Besar tahun 1930-an.
Meski skenario ini sangat kecil kemungkinannya, ancaman bangkrutnya The Fed tetap menjadi pengingat rapuhnya sistem keuangan global. Ketergantungan dunia pada dolar membuat risiko sistemik jauh lebih besar jika stabilitas Amerika Serikat terguncang.














