Cobisnis.com-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menyebutkan terdapat 17 investor asing akan masuk ke Indonesia menyusul tujuh perusahaan yang sudah dipastikan merelokasi perusahaannya dengan total investasi mencapai Rp11,9 triliun.
Untuk itu, BKPM akan terus melakukan negosiasi ke berbagai perusahaan agar tertarik merelokasi usahanya ke Indonesia yang berasal dari China, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan. Selain itu juga terdapat 119 investor yang tertarik masuk ke Indonesia.
“Salah satunya investor asal Korea Selatan l-G Chemicals untuk membangun industri baterai kendaraan terintegrasi dengan smelter, dengan nilai investasi mencapai USD9,8 miliar dan mampu menyerap 14 ribu tenaga kerja,” jelasnya kepada Video Jurnalist (VJ) IDX Channel, Ade Firmansyah, pada Kamis (2/7/2020).
Meski hal tersebut dipandang baik bagi ekonomi Indonesia, Direktur Eksekutif Core Indonesia, Muhamad Faisal justru berharap pemerintah memastikan adanya penyerapan tanah kerja lokal di tengah maraknya perusahaan yang merelokasi usaha.
“Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, semakin memicu perusahaan untuk hengkang dan mencari negara lain untuk berinvestasi yang menguntungkan, dengan sasaran negara asia tenggara dan asia selatan,” ujarnya.
Ditambahkan Faisal, hal ini merupakan kesempatan yg dimanfaatkan agar bisa menarik investasi nilai besar khusus manufaktur. Karena menciptakan tenaga kerja yang banyak dan kesempatan menciptakan lapangan pekerjaan. “Tak hanya itu, biasanya juga ada multiplayer efek,” imbuhnya.
Berkaca peluang menarik investasi, Faisal menyebutkan sebenarnya Indonesia masih kalah bersaing dengan Vietnam, namun seiring sudah banyaknya investor masuk ke Vietnam, Faisal memandang para investor beralih ke negara lain termasuk Indonesia.
Untuk itu, Faisal meminta kepada pemerintah untuk memanfaatkan momen ini untuk menarik minat investor ke Indonesia sehingga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Sekadar informasi, ketujuh perusahaan yang dipastikan merelokasi investasi adalah PT CDS Asia dari Amerika Serikat dengan bidang usaha industri lampu dengan tenaga surya. PT Sagami Indonesia, dari Jepang bidang usaha industri komponen elektronika. PT Denso Indonesia dari jepang bidang usaha industri suku cadang kendaraan bermotor.
PT Panasonic Manufacturing Indonesia dari Jepang bidang usaha industri barang elektronika. PT Meiloon Technology Indonesia dari Taiwan bidang usaha industri speaker/ audio dan video elektronik. Kemudian, PT Kenda Rubber Indonesia, dari Taiwan bidang usaha industri ban, serta PT LG Electronics Indonesia dari Korea Selatan dengan bidang usaha industri perlengkapan elektronika. (