JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dalam rangka memperkuat kemandirian ekonomi dan sosial untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera, maka strategi jangka menengah difokuskan pada 8 strategi yang mendukung agenda pembangunan.
Adapun, delapan strategi tersebut antara lain ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis (MBG), program pendidikan, program kesehatan, pembangunan desa, koperasi, dan UMKM, pertahanan semesta; serta akselerasi investasi dan perdagangan global.
Sri Mulyani menjelaskan dalam mempercepat ketahanan pangan dengan mendorong produktivitas dan menjaga stabilitas harga pangan, untuk mewujudkan petani makmur dan nelayan sejahtera.
“Anggaran APBN 2026 akan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas produksi padi, jagung, susu, daging, mengurangi ketergantungan impor pangan, serta memperkuat rantai pasok dari hulu hingga hilir,” jelasnya dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Selasa, 20 Mei.
Kemudian strategi kedua yaitu mewujudkan ketahanan energi dengan peningkatan lifting minyak dan gas, menjaga stabilitas harga energi, percepatan pengembangan energi baru terbarukan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit dengan melanjutkan program B40 menuju transisi B50.
“Kebijakan ini ditopang oleh investasi infrastruktur distribusi bahan bakar nabati, pengujian teknologi kendaraan, serta pengembangan ekosistem energi terbarukan. Pemerintah juga memperluas investasi proyek-proyek energi bersih, seperti tenaga surya, hidro, dan panas bumi untuk mendiversifikasi sumber energi nasional,” jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan strategi lainnya yaitu, memperkuat efektivitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk membangun generasi sehat dan produktif.
“Program MBG ini didesain untuk meningkatkan gizi, sekaligus memberdayakan peran UMKM, serta membangkitkan ekonomi daerah,” ujarnya.
Ia menyampaikan pada 2026, MBG terus diperkuat untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat melalui sekitar 30.000 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan kualitas makanan yang semakin baik.
“Program ini dilaksanakan dengan melibatkan lembaga pendidikan, pelaku usaha, dan komunitas lokal untuk menjaga efektivitas dan akuntabilitas,” ucap dia.
Adapun strategi berikutnya yaitu menghadirkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing melalui penguatan sekolah unggulan, sekolah rakyat, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan perguruan tinggi, penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional.
“Berbagai program unggulan tersebut ditujukan untuk meningkatkan akses, kualitas, dan menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha. Pada tahun 2026, anggaran pendidikan dialokasikan antara Rp727 triliun hingga Rp761 triliun,” jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan yaitu, menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk menunjang perbaikan produktivitas dengan peningkatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai asuransi kesehatan guna meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan meminimalkan beban biaya kesehatan masyarakat.
Di sisi lain, ia menyampaikan anggaran kesehatan juga diarahkan untuk efektivitas program pemeriksaan kesehatan gratis; akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit menular; penguatan fasilitas kesehatan; serta penambahan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil.
“Untuk mendukung kualitas kesehatan tersebut, anggaran kesehatan untuk tahun 2026 dialokasikan sebesar Rp181 triliun hingga Rp228 triliun,” imbuhnya.
Menurutnya strategi berikutnya yaitu memperkuat pembangunan Desa serta pemberdayaan Koperasi dan UMKM untuk menghidupkan ekonomi masyarakat dalam rangka menghapus kemiskinan, memperluas lapangan kerja, mengakselerasi ketahanan pangan, serta mewujudkan kesejahteraan.
Ia menyampaikan upaya tersebut direalisasikan melalui akselerasi desa mandiri serta penguatan peran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan UMKM dalam pemberdayaan ekonomi daerah.
Sri Mulyani menambahkan strategi lainnya yaitu memperkuat pertahanan semesta untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat sebagai fondasi kemandirian ekonomi, sosial, dan politik dalam rangka menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan.
“Upaya penguatan pertahanan semesta menuju minimum essential force ditempuh melalui modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan memberdayakan industri strategis dalam negeri serta memperkuat komponen cadangan,” jelasnya.
Adapun strategi terakhir yaitu mengakselerasi investasi dan peningkatan daya saing perdagangan global dalam global value chain yang lebih kuat.
Sri Mulyani menyampaikan Pemerintah telah membentuk Danantara untuk meningkatkan sinergi dan daya saing serta daya tarik BUMN secara nasional dan global.
“Danantara sesuai arahan Presiden Prabowo harus dikelola secara profesional, kompeten, dan berintegritas, diisi oleh sumber daya manusia terbaik termasuk dukungan dari para expert di level internasional. Pengelolaan dilaksanakan di bawah mekanisme pengawasan dan tata kelola yang baik, profesional, transparan, dan akuntabel sesuai prinsip good corporate governance,” tegasnya.














