JAKARTA,Cobisnis.com – Ditengah semakin meningkatnya ancaman berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), pelanggaran data, dan risiko rantai pasok pada tahun 2025, sejumlah perusahaan keamanan siber dituntut untuk memiliki peta jalan atau roadmap dalam enam bulan kedepan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Cyber Security Agency of Singapore (CSA), National University of Singapore (NUS), dan CyberSG TIG Collaboration Centre menggelar program CyberBoost Catalyse di TIG Collaboration Centre, Singapura, pada 24-28 Maret 2025.
Dalam program tersebut Peris.ai diumumkan sebagai salah satu dari sepuluh startup unggulan yang bergabung dalam cohort kedua program CyberBoost Catalyse. Seluruh peserta mengikuti serangkaian lokakarya intensif, sesi pitching cepat, serta menerima umpan balik teknis dari para mentor kelas dunia dan veteran industri keamanan siber.
“Program ini bukan hanya tentang pelatihan selama satu minggu ini tentang menetapkan arah enam bulan ke depan dan seterusnya. Kami merasa terhormat dapat membawa produk unggulan kami, Brahma Fusion ke audiens global melalui inisiatif ini,” kata Chief Commercial Officer (CCO) Peris.ai, Mathew Fauzi dalam keterangan rilisnya dikutip di Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Program ini hadir bukan hanya sebagai inkubator startup melainkan sebagai mekanisme pertahanan terdepan. Roadmap enam bulan yang terstruktur dirancang untuk membantu perusahaan seperti Peris.ai mempertajam keunggulan komersial mereka sambil turut memperkuat ketahanan digital global.
Partisipasi Peris.ai dalam program ini telah menarik perhatian luas di seluruh kawasan Asia Pasifik (APAC), bukan hanya sebagai vendor keamanan siber yang sedang naik daun, tetapi juga sebagai langkah berani menuju diplomasi dan inovasi siber di tingkat internasional.
Dengan dukungan kuat dari ekosistem keamanan siber Singapura serta bimbingan dari para pemimpin industri di Inggris, Amerika Serikat, Uni Eropa, Korea Selatan, dan kawasan ASEAN, Peris.ai kini bersiap untuk memperluas kehadirannya ke Jepang, Thailand, Taiwan, dan pasar APAC secara lebih luas.
“Kami melihat ini sebagai titik balik penting, tidak hanya bagi Peris.ai, tetapi juga bagi lanskap keamanan siber regional di tingkat global. Bergabung dalam CyberBoost Catalyse bukan sekadar mengembangkan teknologi ini adalah tentang membangun kepercayaan dalam ekonomi digital,” ujar VP of Business Development Peris.ai Eri Anshori.
Sebagai catatan, platform Brahma Fusion dari Peris.ai merupakan solusi modular berbasis AI dan hyperautomasi yang dirancang untuk menangani berbagai kebutuhan keamanan siber mulai dari penilaian kerentanan hingga respons insiden.
Platform ini memungkinkan organisasi untuk melindungi infrastruktur digital mereka melalui ekosistem yang terintegrasi, dapat diskalakan, dan mencakup operasi red-blue team, deteksi ancaman berbasis AI, serta dukungan remediasi secara real-time.