SUMEDANG,COBISNIS.COM – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan ke Bendungan Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, pada hari ini. Diketahui, bendungan ini sudah diresmikan sejak 2017 silam di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bendungan yang dikerjakan mulai 2008-2017 ini menelan biaya sebesar Rp4,4 triliun. Salah satu manfaatnya adalah dapat meningkatkan produksi pertanian.
Setelah adanya Bendungan Jatigede, kini produksi pertanian di ketiga daerah tersebut meningkat signifikan.
Sebelum ada bendungan, Indramayu hanya menghasilkan 450.101 ton padi. Setelah ada bendungan, kini wilayah tersebut menghasilkan 1.184.771 ton padi.
Di Cirebon, sebelum ada bendungan, wilayah ini hanya menghasilkan 121.052 ton padi. Namun setelah ada bendungan, kini menghasilkan 266.282 ton padi.
Lalu di Majalengka, sebelum ada bendungan ini, wilayah tersebut hanya menghasilkan 3.613 ton saja. Akan tetapi, saat ini produksi pertanian di wilayah tersebut meningkat menjadi 11.572 ton berkat dibangunnya Bendungan Jatigede.
Dody pun tak menampik bahwa banyak manfaat yang dirasakan masyarakat berkat dibangunnya Bendungan Jatigede.
“Ini, kan (daerah) penghasil padi cukup besar, ya. Salah satunya adalah mensupport berapa daerah irigasi,” ujarnya di lokasi.
Menurut Dody, Bendungan Jatigede juga mendukung ketahanan pangan yang merupakan program prioritas di era kepemimpinan Prabowo Subianto.
“Salah satu fokus utama Kementerian PU adalah mensupport ketahanan pangan, kan. Bendungan, kan, supportnya tidak hanya bicara masalah ketahanan pangan, tapi juga ketahanan air. Ketahanan air itu salah satunya adalah menyiapkan air baku untuk masyarakat,” jelas dia.
Tak hanya itu saja, Dody menilai, dengan adanya bendungan ini, banjir di wilayah sekitar juga bisa dikurangi hingga 80 persen. “Selama ini, fungsi-fungsi utamanya sebetulnya adalah pengurangan banjir di daerah atas,” imbuhnya.














