JAKARTA, Cobisnis.com – Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heruidodo mengaku belum memiliki rencana untuk menaikkan tarif tiket penyeberangan meskipun Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik jadi 12 persen di 2025.
“Sementara ini kita belum ada untuk rencana kenaikan tiket,” katanya di Jakarta, Selasa, 17 Desember.
Lebih lanjut, Heru mengaku saat ini pihaknya sedang fokus untuk memaksimalkan pelayanan di peruode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Kita coba hari ini untuk memaksimalkan pelayanan dulu. Apalagi Natal dan Tahun Baru ini menjadi momen penting bagi kita semuanya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tuturnya.
Terkait dengan tiket kapal periode Nataru, Heru mengingatkan pembelian hanya dapat dilakukan secara online lewat aplikasi Ferizy.
Sebenarnya, kata dia, pemberlakuan transaksi tiket secara online sudah juga dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry sejak tahun 2020 lalu.
“Jadi saya berharap semua sudah mulai memesan tiket melalui online, melalui Ferizy,” tegasnya.
Terkait dengan puncak pergerakan libur Natal dan Tahun Baru di 13 Lintas Pantauan Nasional, Heru diperkirakan terjadi pada 22 hingga 23 Desember 2024. Sedangkan prediksi puncak arus balik terjadi pada 1 hingga 2 Januari 2025.
Sekadar informasi, ASDP Indonesia Ferry merupakan angkutan penyeberangan yang mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui publc service obligation (PSO).
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya telah mengatakan pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp265,6 triliun untuk pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) di delapan sektor tahun 2025.
Salah satu sektor yang mendapat insentif ini adalah transportasi. Dimana anggaran subsidi yang dialokasikan untuk sektor ini memcapai Rp34,4 triliun.
Terdiri dari angkutan umum sebesar Rp23,4 triliun. Kemudian, tarif khusus PPN untuk jasa freight forwading sebesar Rp7,4 triliun.
Lalu, tarif khusus jasa pengiriman paket sebesar Rp2,6 triliun.