JAKARTA, Cobisnis.com – Brand awareness merupakan sebuah keadaan dimana pelanggan mengenali dan menyadari keberadaan sebuah merek. Elemen ini menjadi faktor penting dalam strategi B2B marketing untuk membangun identitas bisnis. Tingginya brand awareness masyarakat terhadap bisnismu menandakan bahwa kamu telah membangun citra bisnis yang kuat dan mudah diingat oleh masyarakat luas.
Sayangnya, persaingan produk dan layanan B2B yang ketat saat ini menjadi tantangan utama dalam meningkatkan brand awareness. DIbutuhkan karakteristik produk, serta pelayanan pelanggan yang unik dan konsisten untuk membangun kesadaran pelanggan terhadap merek.
Dampak Positif Tingginya Brand Awareness Terhadap Retensi Pelanggan
Terlepas dari tantangan yang mungkin dihadapi oleh pemilik bisnis, brand awareness yang tinggi memberikan pengaruh yang baik terhadap bisnis, terutama pada jumlah retensi. Berikut ini dampak positif dari tingginya brand awareness:
- Produk lebih dipercaya oleh pelanggan, karena merek yang terkenal lebih mudah diingat.
- Pelanggan lebih yakin dalam melakukan pembelian, karena merek yang terkenal memiliki resiko pembelian yang rendah.
- Hubungan pelanggan yang lebih kuat, karena kepercayaan yang kuat memudahkan bisnis dalam membangun loyalitas pelanggan.
Dampak positif ini tidak hanya mempermudah proses pemasaran tapai juga meningkatkan meningkatkan penjualan maupun menjaring prospek baru.
Meningkatkan Brand Awareness dengan Strategi B2B Marketing
Meskipun banyak tantangan dalam meningkatkan brand awareness, kamu tidak perlu khawatir. Berikut ini beberapa strategi B2B marketing yang tidak hanya meningkatkan
awareness namun juga dapat membuat brand tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Mengoptimalkan konten berkualitas dan relevan
Konten yang berkualitas adalah konten yang dapat menyentuh hati pelanggan atau bahkan mempengaruhi keputusan pelanggan. Dalam strategi B2B marketing, konten ini bisa dalam bentuk
ebook, whitepaper, artikel blog, infografis, podcast bahkan video.
Selain saluran yang harus sesuai, isi konten juga harus sesuai agar relevan dengan kebutuhan pelanggan. Sampaikan pesan marketing berdasarkan
pain points yang dirasakan pelanggan, untuk menjawab keresahan pelanggan. Selain itu, gunakan strategi SEO pada kontenmu, tekankan
main keyword untuk menyasar audiens secara tepat sasaran.
Konten yang berkualitas dan relevan dalam strategi B2B marketing tersebut nantinya akan meningkatkan visibilitas bisnis secara digital maupun offline jika dilakukan secara konsisten. Semakin sering pelanggan membaca konten yang kamu siarkan, maka semakin besar pula kemungkinan mereka mengenali bisnismu.
Memanfaatkan media sosial untuk menjangkau komunitas yang lebih luas
Saat ini, digital tidak pernah lepas dari media sosial. Perannya juga tak lagi hanya sebagai hiburan semata. Dalam ranah B2B, media sosial seperti Linkedin adalah pilihan yang tepat untuk membangun brand awareness. Meskipun lebih dikenal sebagai platform pencarian kerja, Linkedin menghadirkan fitur yang sama dengan media sosial, bedanya pengguna platform ini dikelilingi oleh profesional yang berorientasi pada bisnis.
Membuat profil bisnis dalam platform linkedin sebagai strategi B2B marketing akan membangun komunitas baru. Didukung dengan konten yang relevan dan berkualitas, meningkatkan kredibilitas bukan lagi hal yang mustahil.
Event dan webinar yang menarik bagi target audiens
Dalam bisnis B2B, pelanggan lebih mengedepankan pertimbangan sebelum menentukan pembelian. Banyak cara akan mereka lakukan untuk memastikan bahwa produk yang mereka pilih benar-benar menjadi solusi bisnis yang tepat. Salah satunya adalah dengan menghadapi
event atau webinar. Sehingga cara ini menjadi salah satu strategi B2B marketing dengan segmentasi pelanggan paling akurat.
Event yang dibentuk biasanya dalam bentuk pameran, begitupun webinar yang menyasar target khusus sebagai audiens mereka. Tak banyak orang menghadiri event dan webinar kecuali pelanggan benar-benar tertarik, sehingga menempatkan iklan atau sponsor menjadi satu dari banyaknya strategi B2B marketing yang paling ampuh.
Selain itu, menghadiri event serta webinar juga dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengumpulkan email list sebagai bagian dari email marketing. Bagai sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui, bisnis tidak hanya dapat meningkatkan brand awareness namun juga jumlah prospek dengan potensi minat yang tinggi.
Manfaatkan otomatisasi ke dalam strategi B2B marketing
Taktik B2B marketing sebagus dan se-strategis apa pun akan menjadi tidak relevan tanpa adanya bantuan teknologi. Di era digital, teknologi tidak hanya menjadi sarana, tetapi juga prasarana yang mendasar dalam bisnis. Tanpa pemanfaatan teknologi, bisnis berisiko dianggap ketinggalan zaman dan kurang adaptif terhadap perubahan, yang dapat melemahkan persepsi brand di mata pelanggan.
Otomatisasi, khususnya, menjadi teknologi yang paling dibutuhkan untuk menghadapi dinamika pasar yang cepat. Melalui otomatisasi, proses pemasaran, penjualan, dan dukungan pelanggan dapat berjalan lebih efisien dan konsisten.
Apa lagi, klien B2B umumnya membutuhkan interaksi yang intens dengan respons cepat untuk mendukung pengambilan keputusan terkait produk atau layanan yang mereka gunakan. Nasib baik, teknologi seperti CRM,
aplikasi chatbot,
cloud computing, AI, dan
machine learning dapat memenuhi kebutuhan aksesibilitas dan kecepatan komunikasi dalam B2B. Ketika bisnis mampu menyediakan komunikasi yang responsif dan mudah diakses melalui teknologi ini, brand akan dikenal sebagai penyedia yang selalu hadir dan siap membantu kebutuhan pelanggan.
Jika citra tersebut diterapkan secara konsisten, persepsi positif terhadap brand akan terbentuk. Brand yang memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang efisien dan relevan akan lebih mudah diingat dan mendapatkan tempat khusus dalam benak pelanggan, sehingga memperkuat brand awareness serta reputasi di pasar yang kompetitif.
Memberikan layanan dukungan pasca jual yang konsisten
Untuk menghadirkan layanan dukungan pasca jual dalam B2B, bisnis tak bisa lepas dari penggunaan teknologi, agar pengelolaannya tetap terorganisir dengan rapi. Teknologi memungkinkan setiap keluhan dan kebutuhan pelanggan tercatat dengan baik, sehingga mengurangi risiko ketidakpuasan akibat pelanggan yang terabaikan. Selain itu, teknologi seperti
chatbot WhatsApp dapat memastikan komunikasi yang cepat dan mudah diakses, memberikan pengalaman berkomunikasi secara real-time yang sangat diharapkan oleh pelanggan.
Penerapan teknologi ini tidak hanya mendukung operasional yang konsisten, tetapi juga meningkatkan brand awareness. Ketika pelanggan merasa didengar dan didukung, mereka akan lebih mengenali brand sebagai mitra yang dapat diandalkan dan relevan dengan kebutuhan bisnis mereka. Komitmen brand dalam memberikan dukungan pasca jual yang tanggap dan fleksibel dapat memperkuat citra perusahaan di mata pelanggan, membangun reputasi brand yang solid, dan mendorong pelanggan untuk mengingat dan memilih brand tersebut dalam jangka panjang.
Keberhasilan Strategi Brand Awareness dalam B2B Marketing
Dalam B2B marketing, meningkatkan kesadaran merek membutuhkan strategi yang terukur dan efektif. Pemanfaatan pemasaran konten untuk meningkatkan kredibilitas, pengoptimalan SEO untuk visibilitas online, dan penggunaan platform seperti LinkedIn, menjadi beberapa strategi yang terbukti meningkatkan kesadaran merek dalam lingkup B2B.
Dengan mengimplementasikan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat mencapai peningkatan pendapatan signifikan dan memperkuat posisi mereka di pasar yang kompetitif.