JAKARTA, COBISNIS.COM – Indonesia dan China telah mencapai kesepakatan terkait program pendanaan untuk penyediaan makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah di Indonesia.
Berdasarkan pemberitaan yang dilansir oleh Kompas.id pada Senin (11/11/2024), kesepakatan ini merupakan salah satu hasil dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China. Selain kerja sama ini, kedua negara juga menyepakati langkah-langkah peningkatan keamanan maritim.
Usai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden China, Xi Jinping, di Beijing pada Sabtu (9/11/2024), kesepakatan tersebut diumumkan kepada publik.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari Kompas.com, pendanaan untuk program makan siang gratis ini akan diwujudkan melalui proyek bertajuk “Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia.”
Ketika dikonfirmasi pada Minggu (10/11/2024), Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada pembahasan internal lebih lanjut terkait proyek pendanaan tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa belum ada arahan resmi mengenai proyek ini. Menurutnya, “Saya belum mendapat arahan,” menandakan bahwa rencana implementasi program ini masih dalam tahap awal.
Kompas.com juga berusaha mendapatkan penjelasan teknis mengenai besaran pendanaan yang disepakati dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, pada Minggu yang sama. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, belum ada tanggapan dari pihak terkait.
Di samping dua kesepakatan tersebut, pada Sabtu kedua negara menandatangani tujuh kerja sama lainnya. Kesepakatan-kesepakatan tersebut mencakup beberapa bidang, termasuk Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk ekspor buah kelapa segar dari Indonesia ke China, Pedoman Kerja Teknis untuk mendukung perikanan tangkap berkelanjutan, Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Ekonomi Biru, serta Memorandum Saling Pengertian terkait sumber daya mineral, mineral hijau, sumber daya air, dan penilaian kesesuaian.
Program makan bergizi gratis untuk anak sekolah rencananya akan diluncurkan secara bertahap mulai 2 Januari 2025 dan menargetkan anak-anak di jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA. Kantor Komunikasi Kepresidenan melalui unggahan di Instagram resmi @pco.ri menyampaikan bahwa program ini akan disesuaikan dengan jadwal belajar di setiap tingkat pendidikan, sehingga seluruh siswa dapat menerima asupan bergizi selama bersekolah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendukung pemenuhan kebutuhan gizi siswa.
Anggaran APBN yang dialokasikan untuk tahap awal program ini mencapai Rp 71 triliun. Selain menjadi upaya peningkatan gizi anak, program ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian kualitas pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.