JAKARTA, COBISNIS.COM – Asosiasi Vaporiser Bali (AVB) mengajukan usulan agar disediakan area khusus bagi pengguna rokok elektronik yang terpisah dari area untuk perokok konvensional.
Hal ini dikarenakan risiko yang dihasilkan oleh kedua jenis rokok tersebut berbeda. Ketua AVB, I Gede Agus Mahartika, dalam pernyataan tertulis di Denpasar yang dikutip dari Antara, Selasa (15/10/2024), menyampaikan harapannya agar di masa mendatang pengguna rokok elektronik tidak mengalami diskriminasi.
Ia menyarankan agar di area hotel, selain terdapat ruang untuk perokok dan non-perokok, juga ada ruangan terpisah untuk pengguna rokok elektronik.
AVB berharap pelaku industri pariwisata di Bali dapat mempertimbangkan pemisahan ruang antara perokok konvensional dengan pengguna rokok elektronik guna menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi para pengguna.
Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Koalisi Indonesia Bebas Tar (Kabar), Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Dr. Amaliya, menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan menggunakan pendekatan pengurangan risiko.
Produk ini, menurutnya, menggunakan sistem pemanasan dengan suhu terkontrol sehingga menghasilkan uap atau aerosol, bukan asap.
Amaliya menjelaskan bahwa karena rokok elektronik tidak menghasilkan partikel seperti yang ditemukan pada asap rokok, maka tidak ada TAR dan sisa pembakaran. Aerosol yang dihasilkan, menurutnya, akan hilang dalam waktu 30 hingga 40 detik, sedangkan partikel dari asap rokok bisa bertahan selama lima hingga tujuh jam. Ia menambahkan bahwa produk tembakau alternatif dapat mengurangi risiko kesehatan hingga 90 persen dibandingkan dengan rokok konvensional.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Istri Vera Lakshmi Dewi, menegaskan bahwa pemerintah Bali fokus pada pariwisata berkelanjutan. Dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 28 Tahun 2020, pemerintah menekankan pentingnya pariwisata yang ramah lingkungan, nyaman, dan mengutamakan kesehatan masyarakat