JAKARTA,Cobisnis.com – Standard Chartered telah menunjuk Rino “Donny” Donosepoetrosebagai Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines). Donny menggantikan Andrew Chia, yang kini menjabat sebagai Head of Wealth and Retail Banking (WRB) untuk Singapura, ASEAN, dan Asia Selatan.
Donny adalah seorang banker Indonesia senior yang telah berkarier di Standard Chartered selama lebih dari 25 tahun. Beliau memulai karir profesionalnya di Standard Chartered Indonesia sebagai Graduate Management Trainee. Beliau kemudian berkesempatan untuk bergabung dengan Group CEO office kami di London, dan kemudian meniti karirinya di tujuh negara dimana Standard Chartered beroperasi termasuk UAE, Chile, Singapura, Falkland Island dan Brunei Darussalam.
Kepemimpinan Donny yang kuat telah terlihat dalam sejumlah posisi eksekutif yang pernah dijabatnya, termasuk sebagai CEO Standard Chartered di Kepulauan Falkland pada tahun 2007 –2010 dan juga di Brunei Darussalam pada tahun 2014 – 2016. Selanjutnya, Donny merupakanorang Indonesia pertama yang dipercayakan sebagai CEO di Standard Chartered Indonesia (2016-2019), dan kemudian diangkat sebagai Vice Chairman ASEAN dan secara paralel berperan sebagai Presiden Komisaris untuk Indonesia (2019 – 2023).
Penunjukan Donny untuk mengawasi sejumlah negara penting untuk Standard Chartered yakni Indonesia, Australia, Brunei dan Filipina merupakan bukti kepemimpinan Donny dan komitmen Bank untuk mengembangkan talenta dan keahlian lokal. Selain itu, hal ini juga sekaligus menggambarkan potensi dan pentingnya Indonesia yang ditetapkan Standard Chartered sebagai hub atas tiga wilayah lainnya yakni Australia, Brunei dan Filipina. Pengetahuan Donny yang luas mengenai kawasan ini, ditambah dengan pengalaman internasionalnya yang mendalam, menempatkannya untuk memimpin klaster ini dengan baik.
Diluar perannya di Standard Chartered, Donny saat ini juga menjabat sebagai Chairman dari Indonesia British Chamber of Commerce (Britcham), yang mencerminkan hubungannya yang kuat dengan komunitas bisnis. Dirinya merupakan warga negara Indonesia pertama yang memegang posisi bergengsi ini dalam 44 tahun sejarah BritCham Indonesia. Donny juga berperan aktif sebagai salah satu board member dari UK- ASEAN Business Council dan juga Southeast Asia Advisory Committee for the British International Investment
Dan selaras dengan aspirasi keberlanjutan Bank yang kuat, Donny juga merupakan Co-Chair dari ASEAN Chapter of the Green Investment Principles (GIP), yang sekaligus menunjukkan dedikasinya pada aspek pembangunan berkelanjutan dan investasi yang bertanggung jawab di wilayah ini.
Donny juga telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam peluncuran Just Energy Transition Partnership yang ditandatangani pada pertemuan G20 di Bali pada tahun 2022.
Penandatangan dilakukan antara pemerintah Indonesia dan negara-negara G7 untuk memobilisasi pendanaan pemerintah dan swasta sebesar USD 20 miliar untuk membiayai pembangunan berkelanjutan yang adil di Indonesia.
Pada press briefing untuk mengumumkan penunjukan Donny sebagai Cluster CEO, beliau juga menyampaikan outlook Standard Chartered tentang perekonomian dan tren bisnis di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh kuat didorong oleh permintaan domestik, masuknya investasi langsung asing, dan ekspor yang sehat. Lebih lanjut, pertumbuhan ini juga didukung oleh pembelanjaan terkait pemilu dan perayaan Idul Fitri, yang menghasilkan pertumbuhan PDB sebesar 5,11% secara year-on-year di Q1. Standard Chartered meyakinkan bahwa perekonomian Indonesia memiliki landasan yang kuat dan sehat dan akan tetap berada dalam siklus pertumbuhan yang meningkat ditengah ketegangan kondisi geopolitik.
Dengan demikian, Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan perekonomian Indonesia sebesar 5,1% pada tahun 2024. Standard Chartered juga memproyeksikan bahwa nilai tukar Rupiah akan menguat antara sekarang dan akhir tahun ini. Bank telah merevisi perkiraan nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat pada akhir tahun menjadi Rp15,750.
Lebih lanjut, Donny juga berbagi tentang strategi Standard Chartered.
Di sisi bisnis Corporate and Investment Banking (CIB) Standard Chartered akan terus mendorong masuknya foreign direct investment ke Indonesia dengan mengandalkan jaringannya yang kuat, terutama sebagi satu satunya bank asing yang hadir di semua negara anggota ASEAN. Cina, Korea dan Jepang merupakan negara-negara dengan hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia yang juga merupakan fokus pertumbuhan bisnis bagi Standard Chartered.
Bank juga terus berfokus pada upaya transisi menuju net zero dan keuangan berkelanjutan. Standard Chartered Indonesia akan terus mendukung korporasi lokal dan BUMN dalam transisi mereka menuju net zero, sejalan dengan ambisi Bank untuk memobilisasi pendanaan berkelanjutan sebesar USD 300 miliar.
Standard Chartered juga akan memanfaatkan jaringan uniknya untuk mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia memperluas kehadiran mereka di luar negeri, dan meraih peluang investasi khususnya terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik, Data Centre, dan energi terbarukan.
Donny menjelaskan bahwa Bank menempatkan aspek keberlanjutan sebagai bagian inti dari bisnis dan kegiatan operasionalnya, terutama di negara dengan aspirasi keberlanjutan yang tinggi seperti Indonesia.
Sesuai dengan laporan terbaru berjudul “The Southeast Asia’s Green Economy 2024” yang diterbitkan oleh Standard Chartered dengan bekerja sama dengan Bain & Company, GenZero, dan Temasek, Indonesia telah mengalami peningkatan yang stabil sebesar 28% dalam investasi ramah lingkungan swasta pada tahun 2023.
Laporan tersebut juga membahas berbagai kesempatan investasi hijau di Indonesia seperti infrastruktur untuk mobil listrik, pelestarian hutan, tanah gambut serta blue carbon mangrove restoration. Lebih lanjut laporan ini juga menggaris bawahi kemajuan yang terlihat di Indonesia dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca dan peluncuran JETP CIPP (Just Energy Transition Partnership – Comprehensive Investment and Policy Plan) yang menguraikan prioritas danrencana pendanaan untuk implementasi JETP.
Bank juga telah melakukan berbagai inisiatif pembiayaan berkelanjutan, antara lain memberikan fasilitas pinjaman kepada perusahaan manufaktur kendaraan listrik untuk memfasilitasi produksi kendaraan listrik di dalam negeri serta Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Bank juga terlibat dalam empat transaksi Repurchase Agreement (Repo) dengan Bank BUMN dengan jumlah total USD 150 juta dan IDR 2.5 trilliun. Fasilitas repo ini mendukung penyediaan liquiditas USD untuk pembuayaan terkait ESG di Indonesia. Adapun pendapatan sustainable finance Bank juga tumbuh dua digit setiap tahunnya sejak tahun 2021.
Sementara itu, disisi consumer, saat ini Bank telah mengalihkan fokus bisnis perbankan ritelnya ke digital partnership, selagi terus mengembangkan layanan wealth management dan priority banking yang ditawarkan Bank serta bisnis corporate banking yang kuat di Indonesia.
Strategi ini terus menunjukkan hasil yang menjanjikan, terlihat dari besaran transaksi harian untuk Pinjaman Digital yang naik secara signifikan hingga mendekati USD 1 juta per hari. Selain itu, portfolio digital loan balance Bank meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini. Standard Chartered juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech dan akan mengumumkan nama-nama tersebut dalam waktu dekat.
Rino “Donny” Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and The Philippines), menjelaskan, “Standard Chartered sangat bangga atas kehadiran kami di Indonesia selama lebih dari 160 tahun, serta pencapaian yang telah kami raih selama ini. Kami memiliki keyakinan yang kuat terhadap potensi Indonesia dan berharap dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan dalam memenuhi kebutuhan klien kami yang terus berkembang. Dalam menjalankan peran baru ini, saya juga sangat optimis atas peluang-peluang yang ada di depan kami. Standard Chartered Indonesia terdiri dari individu-individu mumpuni yang selalu berupaya memanfaatkan keahlian dan sumber daya kami untuk memberikan nilai lebih kepada para pemangku kepentingan.”