JAKARTA, COBISNIS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan pada kuartal pertama tahun 2024, melampaui pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan bahwa pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak 2019, ketika produk domestik bruto (PDB) RI tumbuh sebesar 5,06 persen.
Meskipun demikian, secara kuartalan, PDB Indonesia pada periode 3 bulan pertama tahun ini mengalami penurunan sebesar 0,83 persen dari kuartal sebelumnya.
Amalia menjelaskan bahwa kontraksi ini sesuai dengan pola historis di mana pada kuartal pertama PDB cenderung turun dari kuartal terakhir tahun sebelumnya.
Dari segi sumber pertumbuhan menurut pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama perekonomian Indonesia.
Konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 2,62 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini, diikuti oleh investasi (PMTB) yang berkontribusi sebesar 1,19 persen, konsumsi pemerintah sebesar 1,06 persen, dan sumber pertumbuhan lainnya sebesar 0,47 persen.
Namun, net ekspor (hasil ekspor dikurangi impor) memberikan kontribusi negatif sebesar 0,23 persen terhadap PDB RI, menunjukkan bahwa ekspor tidak mampu menutupi impor pada periode tersebut.