JAKARTA, Cobisnis.com – Bulan Ramadhan penuh dengan banyak keunikan. Mulai tradisi, makanan, hingga istilah gaul.
Salah satu populer yang sering digunakan adalah “mokel”. Kata mokel menjadi viral di media sosial, khususnya Tiktok.
“Mokel puasa” mengacu pada tindakan seseorang yang memutuskan untuk berbuka sebelum waktu Maghrib tiba. Istilah ini banyak dikenal di daerah Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, sekarang istilah “mokel” juga sering diucapkan oleh masyarakat umum dalam percakapan sehari-hari mereka.
Arti dari “Mokel Puasa”
“Mokel puasa” merujuk pada tindakan seseorang yang memutuskan untuk berbuka puasa sebelum waktu Maghrib. Menurut buku “Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan” karya Abu Maryam Kautsar Amru, seseorang yang “mokel” biasanya membatalkan puasanya tanpa ada alasan yang syar’i, seperti haid, sakit, safar, dan sebagainya.
Biasanya, mereka sengaja berbuka puasa di siang hari karena tidak mampu menahan lapar, haus, atau syahwatnya. Tidak hanya makan dan minum, “mokel” juga mencakup merokok, berjima’, dan tindakan lain yang membatalkan puasa.
“Mokel” dilakukan dengan diam-diam sehingga orang lain mungkin mengira bahwa mereka menjalankan puasa sepenuhnya. Namun, ada juga yang melakukan “mokel” secara terang-terangan.
Umat Muslim dilarang keras untuk melakukan “mokel” selama bulan Ramadhan, terutama tanpa alasan yang dibenarkan dalam syariat. Selain tidak mendapatkan pahala, mereka juga akan berdosa karena meninggalkan kewajiban berpuasa Ramadhan.
Selain “mokel”, ada beberapa istilah slang lain yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Apa saja?
- “Iftar”: Istilah ini berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “buka puasa”. Biasanya digunakan untuk merujuk pada kegiatan buka bersama yang dilakukan oleh umat Muslim.
- “Bukber”: Merupakan kependekan dari “buka bersama”. Biasanya dilakukan sebagai tradisi di Indonesia setiap bulan Ramadhan tiba, di mana orang berkumpul untuk berbuka bersama-sama.
- “Mokah”: Serupa dengan “mokel”, istilah ini juga merujuk pada tindakan membatalkan puasa sebelum waktu yang ditentukan.
- “Godin”: Istilah ini populer di kalangan masyarakat Sunda untuk menyebut seseorang yang membatalkan puasa sebelum waktunya.
- “Budim”: Singkatan dari “buka diam-diam”. Istilah ini lebih umum digunakan karena tidak terbatas pada wilayah tertentu saja, di mana seseorang yang “budim” akan berbuka puasa secara diam-diam di siang hari dan berpura-pura melanjutkannya kembali seolah-olah tidak terjadi apa-apa.