JAKARTA, Cobisnis.com – Sebaran daging kambing atau sapi yang diduga terpapar antraks meluas hingga ke Klaten, Jawa Tengah, tidak hanya terbatas di Sleman dan Gunungkidul. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Klaten, Widiyanti, satu keluarga di Klaten mendapatkan daging dari Kalinongko, Sleman. Anak dari pemilik ternak di Kalinongko, Sleman, yang ada di Klaten juga mendapat bagian tulang atau balungan dan daging yang terpapar antraks.
Setelah mendapatkan kabar tersebut, pihak berwenang melakukan investigasi dan pemusnahan daging yang terpapar antraks dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sampai saat ini, tidak ada gejala atau kasus diare yang terdeteksi di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan terdapat 53 orang yang dicurigai terpapar antraks di Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, dan Kayoman, Serut, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Satu orang juga dilaporkan meninggal dunia. Pembajun Setyaningastutie, Kepala Diskes DIY, menjelaskan bahwa dari 53 orang tersebut, sebagian besar tidak menunjukkan gejala, namun beberapa mengalami gejala. Untuk kasus kematian yang dilaporkan, belum dapat dipastikan apakah terkait dengan antraks atau tidak karena belum ada pengujian yang dilakukan pada sampel darah atau kulit.
Penyelidikan dilakukan dengan cermat, termasuk pengambilan sampel dari daging yang terpapar antraks, kulkas tempat penyimpanan daging, dan darah keluarga yang mengonsumsi tulang hewan ternak tersebut. Meskipun hingga saat ini tidak ada gejala yang muncul di lokasi tersebut, tindakan pencegahan dan pemantauan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Masih ada kebingungan tentang kasus kematian yang dilaporkan, karena belum dilakukan pengujian yang memadai terhadap sampel yang relevan. Hal ini menimbulkan ketidakpastian apakah kasus tersebut terkait dengan antraks atau penyakit lainnya. Dalam situasi ini, penting bagi pihak berwenang untuk melakukan investigasi lebih lanjut guna memastikan sumber dan penanganan penyakit ini secara efektif demi keselamatan masyarakat.