JAKARTA, Cobisnis.com – Urin berwarna kuning karena adanya pigmen urobilin di dalamnya. Urobilin adalah produk limbah dari pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Sel darah merah memiliki masa hidup sekitar 120 hari, setelah itu akan dipecah oleh sumsum tulang dan dibuang ke dalam aliran darah. Urobilin kemudian akan dibuang melalui urine.
Kadar urobilin dalam urine dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Jumlah cairan yang diminum. Semakin banyak cairan yang diminum, semakin encer urine dan semakin pucat warnanya.
- Konsentrasi urobilin. Jika konsentrasi urobilin tinggi, maka warna urine akan lebih kuning.
- Kondisi kesehatan. Beberapa kondisi kesehatan, seperti dehidrasi, infeksi saluran kemih, dan penyakit hati, dapat menyebabkan perubahan warna urine.
- Warna urine yang normal adalah kuning pucat hingga kuning tua.
- Urine yang berwarna kuning pucat menandakan bahwa tubuh sudah terhidrasi dengan baik. Urine yang berwarna kuning tua menandakan bahwa tubuh kekurangan cairan.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perubahan warna urine:
- Dehidrasi. Urine berwarna kuning tua atau cokelat tua adalah salah satu tanda dehidrasi.
- Infeksi saluran kemih. Urine berwarna merah, merah muda, atau oranye dapat menandakan infeksi saluran kemih.
- Penyakit hati. Urine berwarna gelap seperti teh atau kopi dapat menandakan penyakit hati.
- Penyakit ginjal. Urine berwarna merah muda, merah, atau oranye dapat menandakan penyakit ginjal.
- Obat-obatan. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan perubahan warna urine, seperti obat antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat pencahar.
- Jika Anda mengalami perubahan warna urine yang tidak biasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.