JAKARTA, Cobisnis.com – Nyamuk yang dibawa bakteri Wolbachia memang telah terbukti mampu mengurangi penyebaran demam berdarah pada manusia. Namun, terdapat dampak lain yang dapat dirasakan ketika digigit oleh nyamuk yang membawa bakteri ini. Apa saja dampaknya?
Bakteri Wolbachia sebenarnya bukanlah jenis nyamuk itu sendiri. Sebaliknya, bakteri ini sengaja diintroduksi ke nyamuk Aedes aegypti yang merupakan penyebab demam berdarah.
Wolbachia merupakan jenis bakteri yang dapat bertahan hidup di dalam sel-sel serangga, namun tidak dapat ditularkan kepada manusia.
Dampak dari gigitan nyamuk yang membawa Wolbachia Profesor Adi Utarini, peneliti utama dalam studi mengenai nyamuk yang membawa Wolbachia di Yogyakarta, menyebutkan bahwa nyamuk ini memang dapat mengurangi gejala demam berdarah serta risiko penularannya.
Namun, selain manfaat tersebut, terdapat dampak lain yang dapat dirasakan manusia akibat gigitan nyamuk yang membawa Wolbachia.
- Rasa Gatal Seperti gigitan nyamuk pada umumnya, rasa gatal akan timbul setelah tergigit oleh nyamuk yang membawa Wolbachia. Biasanya, rasa gatal muncul di daerah yang terkena gigitan.
Tetapi, tidak semua orang akan merasakan gatal setelah digigit oleh nyamuk ini. Ada juga orang yang tidak merasakan gatal sama sekali.
- Pembengkakan Kulit Selain rasa gatal, kadang juga terjadi pembengkakan kulit di daerah yang tergigit. Namun, seperti rasa gatal, pembengkakan ini juga mungkin tidak muncul.
Jika sebelumnya tidak pernah ada reaksi apapun setelah digigit nyamuk, maka hal tersebut kemungkinan besar akan tetap berlaku ketika tergigit oleh nyamuk yang membawa Wolbachia.
- Ruam Kemerahan Ada kemungkinan terdapat ruam kemerahan di daerah yang tergigit oleh nyamuk yang membawa Wolbachia. Namun, sama seperti rasa gatal dan pembengkakan, efek ini juga mungkin tidak terjadi.
Namun demikian, masyarakat diminta untuk tidak khawatir terhadap gigitan nyamuk yang membawa Wolbachia. Karena bakteri Wolbachia tidak dapat berkembang biak di dalam tubuh manusia.