JAKARTA, Cobisnis.com – Pascaserangan di Prancis dan Inggris, kini wabah kutu busuk juga menjangkiti Singapura, negara tetangga Indonesia. Para penduduk di Prancis merasa cemas karena kutu busuk menyebar tidak hanya di rumah-rumah, tapi juga di hotel, rumah sakit, panti jompo, sekolah, bioskop, dan angkutan umum.
Seorang warga Singapura bernama Teh San San (41 tahun) mengungkapkan bahwa rumahnya sedang diserbu oleh kutu busuk. Anak laki-lakinya mengalami benjolan kecil berwarna merah di tubuh setelah pulang dari liburan di Hong Kong pada September 2023.
Pertanda awal bahwa rumahnya telah diserang kutu busuk adalah adanya benjolan kecil berwarna merah pada putranya setelah liburan ke Hong Kong pada bulan September.
San San menemukan noda hitam kecil di sprei tempat tidurnya yang ternyata adalah kutu busuk. Dia segera memanggil layanan profesional dan mengeluarkan biaya sekitar Rp 11 juta untuk membersihkan rumah dari kutu busuk.
“Tidak ada yang bisa menyamai tidur nyenyak di malam hari. Beberapa minggu telah berlalu dan kehidupan kami kembali normal setelah mimpi buruk itu,” ujar San San, seperti dilansir oleh The Straits Times pada Minggu (26/11/2023).
Akibat merebaknya kutu busuk, perusahaan pengendalian hama di Singapura sedang mendapat banyak pesanan. Dilaporkan oleh The Straits Times, lima perusahaan pengendalian hama mencatat lonjakan pesanan sebesar 30 hingga 50 persen sepanjang November 2023. Mayoritas pelanggan adalah wisatawan Singapura yang khawatir membawa kutu busuk pulang setelah perjalanan mereka.
Salah satu perusahaan menyebutkan bahwa seorang pelanggan bersedia membayar sekitar Rp 200 juta untuk membersihkan total dari serangan kutu busuk.
“Banyak panggilan datang dari mereka yang baru saja kembali dari perjalanan, yang telah melihat kutu busuk atau telurnya, atau yang hanya ingin melakukan langkah pencegahan,” ujar Ian Wong, direktur salah satu perusahaan pengendali serangga bernama Eminent Pest. Ia menambahkan bahwa jumlah kasus yang mereka tangani sekarang melonjak 40 hingga 50 persen.
“Bagi mereka, ini bukan masalah uang. Mereka khawatir dengan wabah ini, bahkan ada yang menjadi paranoid, dan hanya membersihkan rumah sekali atau dua kali tidak cukup bagi mereka,” tegasnya.